BANDUNG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyusun masterplan sisi kawasan Bandara Internasional Kertajati. Diharapkan, sisi kawasan yang juga dikenal dengan Aero City Bandara Kertajati itu bisa setara dengan aero city bandara Amsterdam di Belanda.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Permukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat Eddy M. Nasution, “Pembangunan bandara Kertajati terbagi dalam tiga bagian, yakni sisi udara, darat, dan aero city. Pihak kami bertanggung jawab menyusun masterplan aero city bandara yang lokasinya berada di Kabupaten Majalengka itu. Untuk sisi udara tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan sisi daratnya akan dikerjasamakan kepada swasta," kata Eddy ditemui di Gedung Sate.
Dalam penyusunan masterplan tersebut, pihaknya mengaku terinspirasi dengan aero city bandara Amsterdam di Belanda. Menurutnya, aero city bandara negeri kincir angin itu sangat representatif baik dari sisi moda transportasi, akomodasi, hingga berbagai sarana pendukung lainnya.
"Di sana, orang mau naik apa tinggal pilih, ada bis, kereta, semua langsung terhubung dengan bandara. Tidak hanya antarmodanya, di kawasan bandara pun ada hotel, tempat makan, hingga supermarket," paparnya.
Pihaknya pun mengaku sangat tertarik dengan konsep aero city bandara Amsterdam itu. Dia pun berharap, masterplan aero city bandara Kertajati bisa setara dengan bandara Amsterdam.
Lebih jauh dia katakan, harapannya itu semata-mata didasari keinginannya untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat yang menggunakan bandara Kertajati. "Istilahnya, one stop service, sehingga masyarakat pun akan terlayani dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Denny Juanda, nantinya aero city akan dibagi menjadi beberapa zona, diantaranya zona pemukiman, zona ekonomi, hingga zona industri. "Jadi bisa saja di sana nanti ada pabrik tekstil atau pabrik apapun yang menunjang operasional bandara," katanya kepada wartawan.
Dikatakannya, proyek pembangunan bandara dan aero city ini akan dibangun di atas lahan seluas lima ribu hektar, dengan rincian 3.200 hektar untuk aero city dan 1.800 hektar untuk bandara. Disamping pembangunan fisik dan infrastruktur, yang juga harus diperhatikan, kata Denny adalah kepentingan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, diperlukan pembangunan sekolah yang berkaitan dengan penerbangan bagi masyarakat. Selain itu, harus ada keseimbangan pembangunan antara pusat kota di kawasan bandara dengan daerah sekitar. "Jangan sampai di kawasan sekitar bandara begitu hiruk pikuk dengan kegiatan, namun kawasan sekitarnya, masih dikelilingi dengan pesawahan," pungkasnya. (agp)
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Permukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat Eddy M. Nasution, “Pembangunan bandara Kertajati terbagi dalam tiga bagian, yakni sisi udara, darat, dan aero city. Pihak kami bertanggung jawab menyusun masterplan aero city bandara yang lokasinya berada di Kabupaten Majalengka itu. Untuk sisi udara tanggung jawab pemerintah pusat, sedangkan sisi daratnya akan dikerjasamakan kepada swasta," kata Eddy ditemui di Gedung Sate.
Dalam penyusunan masterplan tersebut, pihaknya mengaku terinspirasi dengan aero city bandara Amsterdam di Belanda. Menurutnya, aero city bandara negeri kincir angin itu sangat representatif baik dari sisi moda transportasi, akomodasi, hingga berbagai sarana pendukung lainnya.
"Di sana, orang mau naik apa tinggal pilih, ada bis, kereta, semua langsung terhubung dengan bandara. Tidak hanya antarmodanya, di kawasan bandara pun ada hotel, tempat makan, hingga supermarket," paparnya.
Pihaknya pun mengaku sangat tertarik dengan konsep aero city bandara Amsterdam itu. Dia pun berharap, masterplan aero city bandara Kertajati bisa setara dengan bandara Amsterdam.
Lebih jauh dia katakan, harapannya itu semata-mata didasari keinginannya untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat yang menggunakan bandara Kertajati. "Istilahnya, one stop service, sehingga masyarakat pun akan terlayani dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Denny Juanda, nantinya aero city akan dibagi menjadi beberapa zona, diantaranya zona pemukiman, zona ekonomi, hingga zona industri. "Jadi bisa saja di sana nanti ada pabrik tekstil atau pabrik apapun yang menunjang operasional bandara," katanya kepada wartawan.
Dikatakannya, proyek pembangunan bandara dan aero city ini akan dibangun di atas lahan seluas lima ribu hektar, dengan rincian 3.200 hektar untuk aero city dan 1.800 hektar untuk bandara. Disamping pembangunan fisik dan infrastruktur, yang juga harus diperhatikan, kata Denny adalah kepentingan masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, diperlukan pembangunan sekolah yang berkaitan dengan penerbangan bagi masyarakat. Selain itu, harus ada keseimbangan pembangunan antara pusat kota di kawasan bandara dengan daerah sekitar. "Jangan sampai di kawasan sekitar bandara begitu hiruk pikuk dengan kegiatan, namun kawasan sekitarnya, masih dikelilingi dengan pesawahan," pungkasnya. (agp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Modal Tugas di Daerah Panas
Redaktur : Tim Redaksi