Bandara Silangit Ganti Nama, Bupati Taput Malah Bingung

Minggu, 09 September 2018 – 03:55 WIB
Direct flight internasional pertama Bandara Silangit dilakukan maskapai Malindo Air, Jumat (17/8/2018). Foto: pojoksatu

jpnn.com, TAPUT - Bandar Udara Silangit sudah resmi berganti nama menjadi Raja Sisingamangaraja XII.

Namun, pergantian nama tersebut mendapat protes dari sejumlah warga Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

BACA JUGA: Ingat, Ini Nama Baru Bandara Internasional Silangit

Bupati Taput Nikson Nababan pun angkat suara atas pergantian nama bandara tersebut.

Nikson ternyata bingung, karena tiba-tiba bandara di daerah kekuasaannya itu berubah nama.

BACA JUGA: Bandara Silangit Siap Melayani Momen Mudik Tahun Ini

Terlebih dari dengan beredarnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 1404 Tahun 2018 diubah menjadi Bandara Raja Sisingamangaraja XII.

Nikson memang tak mempermasalahkan pergantian nama. Namun dia heran kenapa keputusan itu terkesan mencederai keputusan bersama anggota DPRD dan masyarakat sekitar bandara.

BACA JUGA: Optimistis Bandara Silangit Akan Berkembang Pesat

“(Silangit) sudah ditandatangani Pak Presiden Joko Widodo,” kata Nikson, Jumat (8/9).

Usut punya usut pergantian nama itu diusulkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Taput Mauliate Simorangkir. Ada sekelompok oknum yang mengusulkan agar nama Silangit diganti.

Pergantian nama itu diusulkan ke Gubernur Sumut saat itu Tengku Erry Nuradi. Saat itu Nikson sedang cuti karena ikut Pilkada sebagai petahana.

“Seharusnya sebagai Plt harus menunggu Bupatinya aktif kembali,” tukasnya.

Dia pun menegaskan, Plt harusnya tidak bisa mengambil kebijakan. Pun bisa, harus dalam keadaan force majeur (darurat). Terlebih dengan persetujuan Menteri Dalam Negeri.

“Kan sudah diresmikan Presiden (Silangit) itu. Kenapa harus dirubah lagi. Kesal sih enggak. Tapi kenapa bisa begitu,” ujarnya.

Harusnya, jika ingin berganti nama. Penabalan nama baru harus disetujui pemerintah kabupaten dan DPRD. Masyarakat juga harus dilibatkan untuk membahas namanya.

Belakangan Nikson sudah disurati masyarakat. Mereka tetap ingin Bandara itu dinamai Silangit.

Nama Silangit ternyata punya akronim. Masyarakat menyebutnya Silang di Langit (Silangit).

“Kenapa lagi ada oknum-oknum yang merubah itu,” tandasnya.

Bandara Silangit mulai digarap sejak zaman penjajahan jepang. Tahun 1995 pembangunan baru dialnjutkan dengan perpanjangan landasan pacu menjadi 1.400 meter.

Massa Presiden SBY, bandara Silangit kembali diperpanjang runway-nya menjadi 2.400 m x 30 m.

Pada 2012 kepemilikan bandara dipindahtangan dari Kemenhub ke PT Angkasa Pura II. Infrastrukturnya dikebut hingga sekarang hingga bertaraf Internasional.

Penerbangan internasional juga sudah mendarat. Dari Malaysia sekarang sudah bisa mendarat di sana.(pra/JPC/jpg/sdf)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Airnav Ikut Berperan Tingkatkan Pelayanan Bandara Silangit


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler