TANGERANG - Bandara Internasional Soekarno- Hatta (Soetta) yang semula dikhawatirkan menjadi salah satu sasaran unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi ternyata tidak terbukti. Padahal, sebelumnya pengelola bandara yang jadi pintu gerbang masuk ke tanah air itu sudah mengerahkan 2.500 petugas keamanan gabungan.
Petugas itu terdiri dari security bandara, TNI dan Polri. Namun, pantauan INDOPOS, hingga Selasa (27/3) petang, suasana bandara yang dulu dikenal dengan nama Bandara Cengkareng itu masih kondusif. Penumpang bandara hilir mudik dan tidak ada yang menghawatirkan. Bahkan, pintu M1 (akses masuk Bandara Soetta dari arah Kota Tangerang) terlihat lengang.
Bahkan jumlah penumpang cenderung sepi dari hari biasanya. Walau begitu ada beberapa polisi yang berjaga di sana. Para polisi itu duduk agak tersembunyi di dekat pohon. Beberapa pintu masuk menuju akses terminal juga tidak dijaga berlebihan oleh petugas. Bahkan, beberapa polisi berjaga terlihat duduk-duduk bergerombol di tempat teduh.
Akses masuk tol Sedyatmo juga cuma dijaga 5 polisi. "Kami baca di koran katanya Bandara Soekarno-Hatta dijaga ribuan personel gabungan dari unsur TNI dan Polri untuk menghalau pendemo. Tapi saya tidak melihat petugas yang berjaga," terang Arman, seorang pengguna bandara.
Walau dia mengaku ada beberapa petugas TNI di areal terminal Bandara Soekarno-Hatta. Dengan kondisi ini, Arman khawatir kalau para demostran tiba-tiba datang, bila aparat keamanan tidak siap maka bandara itu bisa diduduki. "Mereka (petugas keamanan, Red) pasti kewalahan menghadapi pendemo," ujar pria yang baru datang dari Medan itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II Hari Cahyono mengaku telah menyiagakan ribuan personel terdiri dari petugas security bandara, TNI AD, TNI AU serta Brimob Polda Metro Jaya guna mengamankan objek vital itu. "Kami bekerjasama dengan TNI/Polri guna menjaga bandara dari pihak-pihak yang ingin mengganggu keamanan," ucapnya.
Sementara Kasubag Humas Polres Bandara Soekarno-Hatta Iptu Agus Tri mengatakan, untuk menjaga bandara memang dikerahkan 1.100 personel gabungan. "Mereka (petugas keamanan, Red) berjaga memang tidak mencolok. Mereka dalam posisi siap siaga jika dibutuhkan dan akan segera bergerak," terangnya kepada INDOPOS.
Sepanjang situasi dianggap aman, maka tidak ada pengerahan petugas keamanan secara berlebihan di bandara terbesar di tanah air tersebut. "Kami tidak ingin menimbulkan ketakutan kepada masyarakat. Karena bila banyak petugas keamanan, kami khawatir masyarakat tidak nyaman. Tapi kami selalu siaga jika ada aksi demo," cetusnya.(gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Ugal-ugalan, Kopaja Dirusak Massa
Redaktur : Tim Redaksi