SUNGGUMINASA--Larangan beroperasi pada malam hari tidak hanya pada aktivitas truk 10 roda. Pemkab Gowa, Sulsel, juga menerapkan larangan usaha tambang beraktivitas malam hari.
Pelarangan ini sebagai tindak lanjut keluhan masyarakat yang merasa terganggu dengan aktivitas penambangan pada malam hari, dalam beberapa bulan terakhir.
"Ketentuan itu untuk memberi kesempatan masyarakat beristrahat pada malam hari," ujar Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Gowa, Syafruddin Ardan didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab, Arifuddin Saeni, seperti diberitakan Fajar Online (grup JPNN).
Larangan aktivitas penambangan pada malam hari diakui Syafruddin, juga disetujui Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo. Bahkan, bupati dua periode itu memerintahkan pengawasan ketat terhadap aktivitas tambang yang membandel.
Bila ditemukan beraktivitas pada malam hari, dipastikan izin mereka langsung dicabut. Tim terpadu juga diperintahkan terus melakukan pengawasan ketat terhadap truk 10 roda yang beroperasi malam hari.
''Kalau mereka ngotot beraktivitas pada malam hari, maka izin dicabut secara permanen,'' tegasnya.
Larangan penambangan diakui Kadis Tamben, bertujuan memutus mata rantai di hulu tambang C, sehingga tidak ada lagi truk 10 roda yang beroperasi pada malam hari.
BACA JUGA: Anak SD Kendarai Motor, Tabrakan, Kritis
Kalau tambang C tetap dibiarkan terus beraktivitas pada malam hari, juga makin mempercepat sumber daya alam habis.
Lebih meresahkan, penambangan malam hari mengganggu kenyamanan istirahat warga. "Keluhan warga itu yang direspons serius pemkab," tandas mantan Camat Tinggimoncong tersebut. (jai/rif)
BACA JUGA: Timnas U-19 Tanam Pohon Bareng Bareng Bupati Banyuwangi
BACA JUGA: Klaim Kursi Wagub Babel Jatah PKS
BACA ARTIKEL LAINNYA... 24 Anak Kena Penyakit Kelamin
Redaktur : Tim Redaksi