AKSI baku tembak antara aparat kepolisian dengan bandit pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) terjadi di Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Kebon Nanas, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kemarin (26/5). Maju Santoso alias Mayo, 32 akhirnya tewas di depan anak dan istrinya setelah diberondong peluru dua anggota Subdit Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya yang mengintainya.
Buronan itu dipergoki dua polisi berpakaian preman bernama Aipda Eko Widianto dan Briptu Jefri tengah bersama istri dan anaknya menumpang Honda Jazz bernopol E 333 LS. Saat itu, Mayo baru saja berbelanja di sebuah toko material di Jalan DI Panjaitan. Beberapa meter melintas, dua polisi lantas menghadang laju perampok yang dikenal kejam itu.
Kedua polisi yang sudah mengintai Mayo beberapa jam sebelumnya itu meminta Mayo menghentikan mobilnya. Namun, penjahat yang dikenal sadis ini tidak menghiraukan peringatan polisi. Dia malah mencabut pistol miliknya dan langsung menembak petugas dari dalam mobil. Polisi pun balas menembak Mayo.
BACA JUGA: Kado Ultah Pacar Berisi Narkoba, Dikenal Melalui Jaringan Sosial
Hingga terjadi aksi saling tembak di jalan protokol yang cukup ramai tersebut. Akibatnya, terdengar beberapa kali desingan peluru akibat baku tembak antara aparat kepolisian dengan Mayo. Dalam peristiwa tembak menembak itu, Mayo akhirnya meregang nyawa dengan beberapa peluru bersarang di tubuhnya. Untungnya, anak dan istri Mayo tidak terluka akibat peristiwa tersebut.
Malahan dua polisi terluka tembak. Yakni, Aipda Eko Widianto yang mengalami luka tembak di kaki dan Briptu Jefri yang mengalami luka tembak di bagian perut. Kontan aksi tembak antara polisi dan pria yang dituding bandit membuat warga sekitar geger. Warga lantas berkerumun melihat Mayo tergeletak tanpa nyawa di lokasi kejadian.
Pengakuan Kusnanto, 32, saksi mata kejadian itu menuturkan, baku tembak antara pengemudi mobil Honda Jazz dan dua orang yang diduga reserse berpakaian preman itu terjadi sangat cepat. Saat itu, ujar Kusnanto juga, dirinya tengah bekerja mendengar tiga kali suara letusan senjata api. Dia juga melihat pengemudi mobil Honda Jazz terkapar di depan kemudi mobilnya.
BACA JUGA: Dendam, Tukang Bersih Masjid Sodomi 10 Anak
"Saya lagi kerja mendengar suara tembakan tiga kali. Yang polisi kena tembak satu orang, yang mati satu orang yang di dalam mobil Honda Jazz. Katanya polisi yang satunya juga tertembak tapi saya tidak lihat," terangnya kepada INDOPOS, kemarin (26/5). Sedangkan Romeo, 30, warga sekitar jug mengaku kalau mobil Honda Jazz E 333 LS sudah terparkir sejak pukul 10.00 di depan toko material.
"Begitu mobil keluar dikasih peringatan jangan lari sama polisi. Terus akhirnya tembak-tembakan. Pengemudi tewas ditembak di depan anak dan istrinya. Tembak-tembakannya depan istri sama anaknya. Istrinya sampai pingsan melihat suaminya tertembak," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan di lokasi kejadian mengatakan kalau pelaku memang sudah dibuntuti petugas sejak beberapa jam sebelumnya. "Kami sudah perintahkan jangan bergerak. Tapi pelaku menembak, anggota membalas," ujarnya kepada INDOPOS di lokasi kejadian, kemarin (26/5).
BACA JUGA: Rumah Dibobol Maling, AKBP Polisi Malah Lapor ke Dukun
Menurut Herry juga, Mayo merupakan target operasi Satuan Jatanras Polda Metro Jaya sejak beberapa minggu belakangan ini. Lantaran Mayo bersama rekan-rekannya terlibat aksi pencurian dan perampokan di beberapa tempat, termasuk di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Salah satu yang menjadi korbannya adalah kediaman perwira menengah (Pamen) TNI AL. (nas/ibl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Pamen Polisi Dibobol Maling, Rp 400 Juta Melayang
Redaktur : Tim Redaksi