jpnn.com, BANDUNG - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat setiap hari jumlah timbunan sampah mencapai 1.600 ton per hari.
Dari jumlah tersebut, hanya 82 persen saja yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
BACA JUGA: Pasutri Sudah Beraksi di 12 Lokasi, Seperti Ini Pengakuan IP
Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung Deti Yulianti mengatakan pihaknya menargetkan tahun depan sampah yang terbuang hanya 70 persen dari total sampah yang ada.
Ini dilakukan sebagai upaya agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA makin kecil dan permasalahan sampah khususnya sampah rumah tangga bisa selesai di rumah sendiri.
BACA JUGA: Bentrokan Ormas, Satu Orang Tewas Dibacok
Menurut Deti, kondisi TPA Sarimukti sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas sampah.
Sehingga nantinya sampah akan diangkut ke TPPAS Legok Nangka dan Bandung dituntut untuk mengurangi pengangkutan sampah sebanyak 24 persen.
"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, minimal turun dari 80 ke 70 persen caranya lewat sampah yang diolah dan mengembangkan kawasan bebas sampah skala kelurahan," kata Deti pada Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, Bandung, Kamis (25/11).
Dia menambahkan kalau Bandung tidak bisa mengurangi sampah maka potensi kota lautan sampah bisa saja terjadi.
Saat ini penanganan sampah di Bandung terdiri dari pengangkutan jalan, pengangkutan sampah ke TPA, serta pemilahan dan pengolahan sampah di sumber sampah maupun di TPS.
"Sekarang sudah ada 60 RW yang melakukan sistem pemilahan sampah. tapi kami masih punya PR banyak sekali," imbuhnya.
Sehingga untuk mengurangi volume sampah, DLHK Bandung kembali melanjutkan program-program yang tertunda akibat pandemi Covid-19, seperti Bank Sampah.
Kemudian DLHK akan mendorong kawasan bebas sampah (KBS) hadir di 60 kelurahan.
Dengan begitu pihaknya optimistis permasalahan sampah dikit demi sedikit akan mulai teratasi. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina