“Saya tidak akan mengambil keduanya. Saya lebih memilih agar korupsi di Transjakarta atau busway ini bisa dihilangkan,” tegasnya. Karena menurut Mantan Danpuspom ini, sistem karcis yang berlangsung selama ini memberi peluang cukup besar untuk terjadinya korupsi.
Selain itu, Hendardji juga akan menambah stasiun pengisian BBG. Kalau sekarang setiap dua koridor hanya 1 SPBG, maka Hendardji berjanji akan menambah 1 SPBG lagi setiap koridor.
Untuk mewujudkan ini, mantan Aspam KSAD ini akan menggandeng beberapa kementerian, seperti Kementerian ESDM, Pertamina dan Dirjen Migas. Hendardji juga akan bangun kerja sama dengan instansi terkait untuk menambah tempat pengisian BBG dari 5 jadi 11 sesuai dengan jumlah koridor. “Kalau nanti jumlah koridornya ditambah jadi 15, maka jumlah SPBG-nya juga akan bertambah menjadi 15. Maka tidak perlu antre panjang 2-3 jam,” tegasnya.
Sementara untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dalam pengelolaan Transjakarta, Ketua Umum PB FORKI ini akan menerapkan sistem kartu. Dengan sistem kartu seperti ini, semuanya akan terkoneksi dengan IT. “Dengan cara seperti ini korupsi bisa dihapus, dan akan lebih efektif. Tidak membebani rakyat, tidak membebani pemerintah. Tetapi ada mekanisme yang lebih efektif untuk mencegah terjadinya korupsi. Karena adanya KPK belum memberi jaminan menurunnya tingkat korupsi. Sehingga kontrol dengan sistem kartu lebih efektif,” ujarnya. (dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilgub 2013 Berpeluang Dipilih DPRD
Redaktur : Tim Redaksi