Bang Ara Sayangkan Cara Trump Memandang Umat Islam

Senin, 13 Februari 2017 – 06:16 WIB
Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait (berdiri) pada saat perayaan Natal Bersama MPR, DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/1). Foto: RMOL

jpnn.com - jpnn.com - Politikus muda PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengharapkan pemerintah Indonesia segera menyikapi kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump yang melarang warga dari sejumlah negara Islam memasuki negeri Paman Sam.

"Sikap Indonesia sebagai negara mayoritas muslim sangat penting," ujar Maruarar dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (12/2).

BACA JUGA: Usai Bantu Pilkada, Baguna PDIP Diminta Tetap Siaga

Ketua umum Taruna Merah Putih (TMP) itu mengatakan, kebijakan Trump di bidang keimigrasian sangat tidak tepat bagi AS yang selama ini terus-menerus mempromosikan demokrasi ke berbagai belahan dunia. Menurutnya, kebijakan itu sama saja menyalahi konsep AS tentang 'freedom' yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan tanpa membeda-bedakan manusia berdasar keturunan, latar belakang, agama, ras, dan bentuk primordialistik lainnya.

"Trump sangat keliru bila mempersepsikan semua umat beragama Islam sebagai radikal. Ini salah besar," tegasnya.

BACA JUGA: PDIP Apresiasi Imbauan dari Ketua KPU DKI

Ara -panggilan akrab Maruarar- menegaskan, ketakutan Trump melarang muslim dari sejumlah negara Islam masuk AS jelas tak berdasar. Dia lantas mencontohkan pengalamannya sebagai warga Indonesia yang juga negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Ara yang bersuku Batak dan beragama Kristen ternyata bisa melenggang sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat IX yang meliputi Subang, Majalengka dan Sumedang selama tiga periode berturut-turut. Padahal, kata Ara, penduduk dapil itu 95 persen beragama Islam.

BACA JUGA: Imigrasi Bandara Soetta Cegah 14 WNI ke Mancanegara

Ara menegaskan bahwa sepengetahuannya, muslim yang dia kenal merupakan figur-figur ramah, baik, toleran dan sangat menghargai perbedaan. “Itu yang saya temui di daerah pemilihan saya. Demikian juga muslim yang saya kenal dan tahu dari berbagai daerah di Indonesia," tegas legislator yang sering mengunjungi masjid dan majelis taklim untuk bertemu konstituennya itu.

Ara menambahkan, Trump mestinya tidak melakukan generalisasi. Sebab, di tengah pergaulan global saat ini justru yang harus dilakukan adalah saling memahami, menghormati dan mengasihi.

"Trump sendiri tak berlaku kasih sebagaimana ajaran Kristen," ujar Ara.

Karenanya anggota DPR itu menyebut Indonesia sangat beruntung karena punya Pancasila. Falsafah yang digali oleh Bung Karno dari keragaman Indonesia itu menjadi ideologi yang menghargai kebinekaan.

“Dalam prosesnya, Pancasila juga merupakan hadiah terbesar umat Islam kepada Indonesia, sebab mereka sangat mengakui, menghormati pluralisme sebagai hal yang niscaya bagi warga negara yang berbeda-beda, baik suku, agama, maupun ras," ulasnya.(ysa/rmol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ara Ajak Massa di Hip Hip Hura Waspadai Kecurangan


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler