jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meraih penghargaan Pimpinan DPR Terpopuler dalam Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) Award 2021 yang dihelat di Kompleks Parlemen, Rabu (15/12) kemarin.
Panitia KWP Award 2021 menilai Dasco sosok yang luwes berbicara di media sehingga layak meraih gelar Pimpinan DPR Terpopuler.
BACA JUGA: Omicron Ditemukan di Indonesia, Bang Dasco Ingatkan Hal Ini
“Mudah diwawancarai dan dihubungi teman-teman media, khususnya di bawah KWP,” kata panelis KWP Award 2021 Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan persnya, Kamis (16/12).
Selain itu, Dasco dianggap memahami isu yang ditanyakan oleh awak media sehingga pantas menyabut gelar Pimpinan DPR Terpopuler.
BACA JUGA: MK Putuskan UU Ciptaker Inkonstitusional Bersyarat, Bang Dasco Merespons Begini
Legislator Fraksi Partai Gerindra itu bahkan menjadi acuan bagi awak media untuk bertanya isu terkini.
“Pak Dasco adalah Pimpinan DPR yang menjadi acuan untuk untuk mengonfirmasi berbagai macam isu oleh media massa (wartawan),” kata Pangi.
BACA JUGA: Sufmi Dasco Sampaikan Harapannya soal Letjen Dudung, Begini
Selain itu, Fraksi Partai Gerindra pada ajang KWP Award 2021 meraih Fraksi Paling Peduli terhadap Pertahanan.
Anggota Dewan Pembina Gerindra Andre Rosiade menerima penghargaan tersebut secara langsung.
Menurut Andre, penghargaan ini sesuai dengan arahan Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yakni sistem pertahanan Indonesia perlu diperkuat.
“Fraksi Gerindra mendukung penuh agar Indonesia memiliki sistem pertahanan yang kuat melalui doktrin sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata),” kata Andre dalam keterangan persnya, Kamis ini.
Andre mengatakan sishankamrata menjadi sistem pertahanan negara yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional.
Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2020-2024.
Menurut Andre, kekuatan utama dalam doktrin Sishankamrata ialah TNI dan Polri, sementara rakyat menjadi komponen cadangan.
Di sisi lain, kata dia, langkah diplomasi tidak boleh juga dilepaskan dalam urusan pertahanan dalam negeri.
"Dalam diplomasi pertahanan ini, Pak Prabowo mengedepankan prinsip satu musuh terlalu banyak, 1.000 kawan terlalu sedikit,” ujar Andre. (ast/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan