jpnn.com, JAKARTA - Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) membuat kaget banyak kalangan.
Termasuklah membuat kaget Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Johnny Gerard Plate.
BACA JUGA: KPK Gelar OTT, PN Jaksel Akui Dua Hakim Tak Masuk Kantor
"Memang kami lagi terkaget-kaget ini kalau sampai terjadi OTT di ranah pengadilan," kata Johnny di gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/11).
Menurut Johnny, Mahkamah Agung (MA) harus serius memerhatikan bagaimana tata kelola pengadilan secara menyeluruh. "Ini mengejutkan, apalagi terjadi di Jakarta," tegasnya.
BACA JUGA: KPK Sudah Gencarkan OTT, Kok Masih Ada Hakim Terima Suap?
Anak buah Surya Paloh di Partai NasDem itu menegaskan, kalau sampai ada OTT dan diduga kasus diperjualbelikan di pengadilan, arah negara ini di bidang hukum menjadi rusak.
"Harus diperhatikan secara serius. Ini juga menggambarkan korupsi sangat masif di eksekutif, juga terjadi di legislatif dan sekarang terjadi di yudikatif. Jadi, masif sekali," ungkapnya.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Tuding KPK Sudah Gagal Total, Begini Alasannya
Karena itu, Johnny menegaskan pencegahan korupsi harus dilakukan secara masif. Menurut dia, kalau pencegahan tidak dilakukan secara masif dan melalui lintas departemen, maka kasus korupsi akan muncul terus.
Dia mengatakan bahwa tindakan pencegahan korupsi tidak bisa dilakukan oleh KPK sendiri. Tindakan pencegahan korupsi harus menjadi titik penting.
Apalagi, setelah 16 tahun lembaga antirasuah berdiri atas dasar UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK maka harus fokus pada tindakan pencegahan korupsi.
KPK harus mengambil peran yang lebih penting setelah 16 tahun berdiri. "Tentu ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh KPK, karena tindakan pencegahan korupsi menyangkut sikap, mental, perilaku pejabat, politisi, manusia secara umum," jelasnya.
Karena itu, ujar dia, bidang pendidikan, rumah tangga, sekolah, lembaga keagamaan, kemasyarakatan, bekerja bersama-sama.
"Bukan KPK sendiri. Tidak bisa KPK kerja sendiri menjaga korupsi, apa kemampuannya?" katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Kena OTT KPK, DPR: Tragis, Peringatan Dahsyat!
Redaktur & Reporter : Boy