jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane merasa heran dengan hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian meningkat.
Pasalnya, dari penelusuran di daerah, IPW menerima banyak keluhan terhadap kinerja aparat.
BACA JUGA: Neta IPW: Ini Kesalahan Fatal, Sama Saja Mengikuti Rezim Orde Baru
"Saya juga aneh ya, beberapa lembaga survei menyatakan tingkat kepercayaan masyarakat pada Polri meningkat. Dari penelusuran kami, keluhan masyarakat terhadap Polri itu lumayan tinggi," ujar Neta dalam program 'Ngomongin Politik' yang tayang di Channel YouTube JPNN.com.
Neta kemudian memaparkan, hal yang kerap dikeluhkan warga umumnya terkait uang.
BACA JUGA: Firli KPK Naik Helikopter Jadi Polemik, Neta IPW Curigai Taliban & The Gang
"Jadi urusan yang dikeluhkan orang itu, setiap urusan pasti urusannya duit, meskipun dia adalah korban," katanya.
Keluhan lain, misalnya kasus yang terjadi baru-baru ini di Batam, ada tersangka yang meninggal dunia dalam tahanan.
BACA JUGA: Robby Purba Ungkap Penyebab Hubungannya dengan Roy Kiyoshi Renggang
"Kemudian, banyak anggota masyarakat nekat melawan polisi, itu kan menunjukkan krisis terhadap kepolisian di tengah masyarakat itu makin tinggi," katanya.
Neta berharap Polri ke depan dapat semakin profesional, modern dan terpercaya. Agar tingkat kepercayaan masyarakat dapat meningkat.
"Memang ada polisi yang humanis, misalnya di Gayo Luwes (Aceh) seorang Bripka dengan gaji terbatas mendidik masyarakat dan membuka pesantren. Ada juga beberapa polisi jadi guru, tetapi jumlah polisi seperti itu tidak sampai 15 persen," katanya.
Neta secara khusus juga mengkritisi gaya hidup segelintir oknum kepolisian yang terkesan hedonis.
"Kami menemukan banyak sekali yang gaya hidupnya sudah hedonis. Contoh, mengisap cerutu yang satu batangnya Rp 1,5 juta. Itu kan habis duitnya dalam hitungan hari," pungkas Neta.(gir/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang