Bang Neta Jagokan Tiga Komjen untuk Jadi Wakapolri

Kamis, 16 Agustus 2018 – 11:16 WIB
Neta S Pane. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkapkan, saat ini terdapat delapan perwira Polri berpangkat komisaris jenderal (komjen). Menurutnya, dari delapan komjen itu ada tiga yang berpeluang menjadi Wakapolri pengganti Syafruddin, yakni Suhardi Alius, Moechgiyarto dan M Iriawan.

Neta menyatakan, berdasar kebiasaan Polri selama ini maka posisi Wakapolri selalu dipilih dari jenderal bintang tiga. Menurutnya, Polri tak pernah memilih Wakapolri dari perwira bintang dua atau inspektur jenderal.

BACA JUGA: Asman tak Titip Kasus Honorer K2 ke Syafruddin, gimana dong?

"Hal ini mengingat Wakapolri adalah posisi orang nomor dua di Polri sehingga harus diambil berdasarkan urut kacang, yang tentunya mempertimbangkan kualitas, kapasitas dan kapabilitas figurnya," kata Neta, Kamis (16/8).

Merujuk hal itu pula Neta menjagokan Suhardi, Moechgiyarto dan Iriawan sebagai kandidat Wakapolri. Alasannya, ketiganya juga senior dari segi angkatan dan kepangkatan.

BACA JUGA: Duh, Konon Sistem Urut Kacang Polri Rusak di Era Jokowi

Komjen Suhardi Alius yang lahir 10 Mei 1962 pernah menduduki jabatan kepala Bareskrim Polri. Pada Juli 2016, lulusan Akpol 1985 itu dipercaya memimpin Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Tito Karnavian yang menjadi Kapolri.

Sedangkan Komjen Moechgiyarto yang lahir pada 25 Mei 1962, saat ini menduduki jabatan kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri. Lulusan Akpol 1986 yang meraih Adhi Makayasa itu pernah menjadi kepala Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) dan Kapolda Metro Jaya.

BACA JUGA: Andai Idham Aziz Jadi Wakapolri, Seniornya Pasti Mematuhinya

Sedangkan Komjen M Iriawan lahir pada 31 Maret 1962. Saat ini, lulusan Akpol 1984 itu tengah dipercaya sebagai pelaksana tugas (Plt) gubernur Jawa Barat.

Polisi yang beken disapa dengan panggilan Iwan Bule itu pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Antara lain Sestama Lemhanas, Asisten Operasi Kapolri, kapolda NTB, kapolda Jabar, dan kapolda Metro Jaya.

Menurut Neta, posisi Wakapolri saat ini sangat strategis. Sebab, tugas-tugas Kapolri pada tahun politik saat ini juga berat sehingga membutuhkan back up dari Wakapolri.

Neta menambahkan, setidaknya ada lima tugas utama Wakapolri. Pertama, harus benar benar loyal dan mampu membantu Kapolri untuk mengonsolidasikan institusi Polri.

Kedua, Wakapolri harus mampu menghapus isu matahari kembar di Polri demi konsolidasi internal. Ketiga,  Wakapolri sebagai ketua Dewan Jabatan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri harus mampu menjaga profesionalitas Korps Bhayangkara dalam penempatan personel maupun mendidik kader-kader kepolisian.

Keempat, Wakapolri harus mampu mengawasi proyek-proyek pengadaan yang sesuai dengan kebutuhan kepolisian. "Kelima, harus mampu menjaga netralitas anggota Polri di Pemilu dan Pilpres 2019," tuntas Neta.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Sudah Setor Nama Calon Wakapolri ke Presiden


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler