jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa perlu bersikap mengenai proses pembuatan Vaksin Nusantara.
Menurut Neta, Jenderal Andika perlu bersikap agar tidak memunculkan kegaduhan yang bisa meresahkan masyarakat.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gatot dan Terawan Akrab, KPK Datangi Kantor PDIP, Ada Aturan Baru tentang PNS
"IPW menilai sikap tegas KSAD diperlukan agar tidak muncul keresahan dan kegaduhan di masyarakat atas polemik Vaksin Nusantara tersebut," ujar Neta dalam keterangannya, Kamis (15/4).
Vaksin Nusantara sebelumnya viral setelah sejumlah kalangan mengkritisi.
BACA JUGA: Lihat yang Dilakukan Pasukan TNI AL di Papua ini, Bikin Terharu
Antara lain dikemukakan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.
Menurutnya, sejumlah sukarelawan mengalami kejadian yang tidak diinginkan pada kelompok vaksin dengan kadar adjuvant 500 mcg.
BACA JUGA: Pesan Jenderal Andika soal Manfaat Vaksinasi Covid-19
Tercatat 20 dari 28 subjek atau 71,4 persen sukarelawan uji klinik fase I mengalami Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dalam grade 1 dan 2.
"Nah, dengan adanya sikap tegas KSAD, maka nasib Vaksin Nusantara makin jelas dan publik tidak ragu lagi, meski ada pihak yang meragukannya," ucap Neta.
Dia juga menyoroti informasi terkait pemberian Vaksin Nusantara terhadap anggota DPR di RSPAD Gatot Subroto.
Menurutnya, DPR paling tidak menginformasikan kepada masyarakat, apa yang sebenarnya terjadi dengan para anggota dewan setelah hadir di RSPAD.
Dalam sebuah pemberitaan sebelumnya disebut, sejumlah anggota DPR akan disuntik Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (14/4).(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang