Bang Ongen Sebut Mendag Hanya Punya Waktu 2 Minggu sebelum Rakyat Marah

Jumat, 11 Maret 2022 – 20:33 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Mohamad Ongen Sangaji menyematkan jaket partai kepada masyarakat yang baru bergabung, Minggu (5/12). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji memperingatkan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.

Pasalnya, kelangkaan minyak goreng di tanah air selama dua bulan terakhir belum juga teratasi.

BACA JUGA: Turut Mewakili Indonesia di Expo 2020 Dubai, Telkomsel Dipuji Mendag Luthfi

"Mendag Lutfi gagal dan tidak bisa berikan solusi, penyebab mengapa langka minyak goreng. Saya minta Mendag transparan mengungkap kelangkaan ini. Ini bukti kegagalan Mendag,” tegas Ongen dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/3).

Ongen mengingatkan Mendag Lutfi agar persoalan kelangkaan minyak goreng jangan sampai berlarut-larut. Sebab, itu akan berdampak buruk untuk rakyat.

BACA JUGA: Waduh! Dimarahi Mak-mak Gegara Minyak Goreng, Begini Reaksi Mendag Lutfi

"Isu ini harusnya tidak boleh berkepanjangan, karena ini isu rakyat banyak, isu rakyat kecil,” jelas dia.

“Mendag Lutfi jangan hanya operasi pasar aja, karena hingga kini tidak selesaikan masalah. Saya minta segera operasi atau sidak ke gudang-gudang minyak goreng besar. Kalau nimbun berikan sanksi tegas,” lanjut dia.

BACA JUGA: Minyak Goreng Langka, Mendag Curiga Ini Biang Keladinya

Ongen meminta Lutfi tak banyak janji. Ia mengatakan rakyat lebih butuh pasokan barang lancar dengan harga terjangkau ketimbang penjelasan dan janji-janji yang selama ini sudah kerap dilontarkan Lutfi.

"Saya kira yang paling penting itu jangan janji melulu. Karena kasihan masyarakat. Kan kemarin itu janjinya minyak goreng di harga tertentu, ternyata sampai hari ini tetap mahal dan barangnya langka," Jelas dia.

Dia menilai, monitoring Kementerian Perdagangan terhadap kebijakan mengatasi lonjakan harga minyak goreng sangat lemah.

Kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) ternyata tidak cukup signifikann berdampak di pasar. “Itu, gagal Mendag. Harus tanggung jawab,” tandas dia.

Dia menambahkan, hari ini kelangkaan minyak goreng sudah berdampak langsung dengan kebutuhan bahan pokok lainnya. Tentu, menjadi keresahan karena banyak antre minyak goreng berjam-jam.

Bahkan, di Sulawesi Tenggara harga minyak goreng tembus Rp50 ribu. “Mendag hanya punya waktu beberapa minggu, karena dua minggu lagi memasuki bulan Ramadan. Lalu, lebaran. Jangan sampai bulan puasa masih terjadi kelangkaan. Ini bisa publik marah,” tandas dia. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler