jpnn.com, JAKARTA - Mantan politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan berbagai fitnah dan hoaks yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo harus dilawan dengan cara-cara yang elegan.
Eks anggota Komisi III DPR ini mengingatkan cara melawan fitnah dan hoaks untuk menjatuhkan Jokowi, bukan dengan fitnah atau hoaks pula. Namun, sampaikanlah kebenarannya.
Termasuk, melawan tuduhan bahwa Jokowi merupakan bagian dari PKI (Partai Komunis Indonesia). Sebab, hoaks soal partai terlarang itu yang diproduksi secara masif, ternyata cukup mempengaruhi penilaian masyarakat.
BACA JUGA: 7 Anggota LPSK Ucap Sumpah di Depan Jokowi
"Memang ada juga yang memang kita harus lawan, Pak Joko Widodo PKI, Pak Joko Widodo macam-macamlah. Nah itu memang kita goyang juga loh, hampir sembilan juta (orang) yang gimana gitu lho, tinggal enggak bilang percaya aja, tapi sebenarnya malu-malu. Kan gawat, ini gawat," ucap Ruhut.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi publik bertajuk "4 Tahun Melawan Korupsi" di Kantor Staf Presiden (KSP), Kompleks Istana Negara Jakarta, Senin (7/1). Hadir juga dua panelis lain di forum itu, yakni Deputi 2 KSP Yanuar Nugroho, dan Prof Rhenald Kasali.
BACA JUGA: Ikhtiar Caleg Rocker agar Jokowi dan PDIP Menang Lagi
Pada kesempatan itu, Ruhut juga mengatakan keberhasilan pemerintah melalui aparat penegak hukum dalam mencegah dan melakukan pemberantasan korupsi juga harus disosialisasikan secara baik kepada rakyat.
"Tapi kaitan korupsi ini, rakyat miskin karena koruptor, ini memang harus kita sosialisasikan," tegasnya.
BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Pak Prabowo itu Bohong
Ruhut juga memuji inisiatif KSP mengadakan diskusi tersebut. Terlebih untuk mengklirkan apa yang dikatakan Prabowo Subianto bahwa korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium empat.
Hal semacam itu menurut Ruhut, harus dihadapi dengan kepala dingin, dengan cara menyodorkan fakta-fakta langsung kepada rakyat di lapangan.
"Kalau kita turun ke bawah, kualitas komunikasi kepada rakyat, ini sangat penting. Karena kebohongan kebohongan kebohongan, kalau enggak kita turun ke bawah meluruskan masalah ini, jadi kebenaran," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Tak Hadir di Pemakaman Pamannya
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam