jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin atau TKN Jokowi – Ma’ruf mengimbau masyarakat Indonesia sebaiknya di rumah dan tidak ikut berdemontrasi saat penetapan rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.
BACA JUGA : Ngeri Kali, Bang Ruhut Sebut Pak Prabowo Terancam Ditangkap
BACA JUGA: Nasihat Ruhut Sitompul pada Jubir BPN Prabowo â Sandi: Hati-hati, Jangan Terpeleset
Imbauan ini disampaikan jubir TKN Ruhut Sitompul tidak hanya kepada kubu Jokowi – Ma’ruf, tetapi juga pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
“Kepada rakyat Indonesia seluruhnya, saya membuka tangannya, bukan hanya pendukung kami, tetapi untuk keduanya lebih baik menunggu di rumah. Kita dengar saja hasil kerja KPU selama ini,” tutur pria yang kerap disapa Poltak itu dalam diskusi 'Menanti 22 Mei' di Jakarta Pusat, Sabtu (18/5).
BACA JUGA: Ruhut: Pak People Power Sudah Kembali ke Jalan Benar, 22 Mei Sejuk
BACA JUGA : Ruhut: Pak People Power Sudah Kembali ke Jalan Benar, 22 Mei Sejuk
BACA JUGA: Terungkap, Kubu Prabowo - Sandi Hanya Tolak Hasil Rekapitulasi di 5 Provinsi
Mantan anggota DPR yang terkenal vokal, itu juga mengingatkan masyarakat tidak usah takut dengan berbagai isu yang terjadi terkait 22 Mei.
Ruhut menegaskan, Indonesia memiliki Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang siap menjaga keamanan dan ketertiban.
BACA JUGA : Nasihat Ruhut Sitompul pada Jubir BPN Prabowo – Sandi: Hati-hati, Jangan Terpeleset
Kendati demikian, Ruhut juga meminta masyarakat agar selalu waspada, meskipun ada TNI dan Polri.
“Kita tunggu dan jangan takut. Kita punya TNI dan Polri, dan memang harus waspada. Saya yakin 22 Mei akan sejuk,” ujar Ruhut.
TKN, kata Ruhut, juga berterima kasih kepada KPU, Bawaslu, TNI, Polri, pers, cendekiawan, akademisi, LSM dan lainnya yang telah menyukseskan Pemilu Serentak 2019.
“Terima kasih kepada sahabat wartawan yang sebenanrya suhu politik cukup tinggi tetapi semua colling down. Ini benar-benar wartawan di era demokrasi kita Pancasila dan ini namanya pers pancasila. Ada hal besar dikecilkan, yang kecil dihilangkan,” ungkap Ruhut. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Pak Prabowo Tidak Lagi Mengklaim jadi Presiden Setelah 22 Mei
Redaktur & Reporter : Boy