jpnn.com - JAKARTA - Sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) yang menunggu dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso berjanji akan membawa BIN lebih terbuka dengan partisipasi masyarakat.
Namun, bukan berarti dirinya dengan mudah akan mengumbar kinerja lembaga telik sandi tersebut. Karenanya, mantan Pangdam Jaya itu meminta wartawan memahami kalau ke depan dia lebih irit bicara.
BACA JUGA: Pemerintah dalam Bahaya Jika Benar Rini Menghina Jokowi
"Pekerjaan intelijen menggunakan azas kerahasiaan, sehingga harap memahami ke depan kalau ketemu saya, saya jadi pelit bicara. Jadi Anda ngerti aja. Tapi kalau bicara lain bukan intelijen pasti saya akan jawab," ujar Sutiyoso, dengan dana bercanda kepada wartawan parlemen, Selasa (30/6).
Disinggung soal anggaran lembaga yang akan dipimpinnya itu di APBN 2016, mantan Ketua Umum PKPI tersebut mengatakan dengan ruang lingkup kerja BIN yang ada di dalam dan luar negeri maka anggaran Rp2,4 triliun yang sekarang dimiliki tentu kurang memadai.
BACA JUGA: Direstui DPR, Bang Yos Janji Bawa BIN Lebih Terbuka
"Sementara penilaian saya Rp 2,4 triliun apalagi mau dipotong itu sangat kecil. Padahal BIN itu adalah lini terdepan dalam keamanan negara. Itu lini paling depan untuk mendapatkan atau memposisikan seperti itu tentunya harus ditopang dengan biaya yang cukup," ujarnya.
Bang Yos menambahkan, di negara manapun operasi intelijen adalah oprasi yang mahal karena menyangkut keselamatan negara. Karenanya kalau sudah dilantik, dia akan berkonsultasi masalah anggaran BIN dengan DPR.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Hercules TNI Jatuh, 116 jadi Korban, Satu Di Antaranya Anak-Anak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penempatan Transmigrasi Dimulai Oktober
Redaktur : Tim Redaksi