jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso, mengaku lebih memercayai hasil penelitian yang dirilis Bank Dunia ketimbang Badan Pusat Statistik (BPS).
Karena kondisi di lapangan, hasil survei yang dirilis Bank Dunia akhir 2013 lalu, jauh terlihat lebih nyata. Bank Dunia merilis, tingkat kemiskinan Indonesia mencapai 100 juta jiwa. Sementara hasil survei BPS menyatakan jumlah penduduk miskin hanya tinggal 30 juta jiwa.
BACA JUGA: KAMMI Desak KPK Periksa Ibas
"Saya lebih memercayai Bank Dunia," ujarnya dalam diskusi 15 tahun PKP Indonesia, di Kantor Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI, Jakarta, Senin (10/2).
Menurut Sutiyoso, masih tingginya angka kemiskinan karena krisis multidimensi yang dihadapi bangsa Indonesia tidak juga berhasil diatasi, bahkan semakin parah. Padahal reformasi telah berjalan hampir 17 tahun.
BACA JUGA: Tersangka Korupsi Minta Megawati Jadi Saksi Meringankan
"Pancasila dilupakan, kita jadi liberal makanya terjadi korupsi. Di bidang hukum, jual beli perkara merajalela. Belum lagi keadilan ekonomi terlihat sangat timpang. Hasil amandemen UUD 1945, justru semakin membawa kita ke sistem ekonomi liberal, kapitalistik," katanya.
Menghadapi kondisi ini, mantan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Bang Yos ini, menilai perlu ada gerakan bersama kepedulian nasional. Selain itu, juga perlu ada pemimpin yang berorientasi pada kebangsaan, bukan kekuasaan. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Pengumuman Honorer Jakarta, Jateng, dan Jogja Sore Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Bantah Corby Bebas karena Deal Politik
Redaktur : Tim Redaksi