jpnn.com - JAKARTA – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso memberikan isyarat bahwa 14 WNI yang disandera Abu Sayyaf berada di tempat yang terpisah.
Dia meyakinkan, melalui komunikasi dengan jaringan yang ada, 10 orang yang diculik kali pertama masih berkondisi sehat.
BACA JUGA: Ridsdel Dieksekusi Abu Sayyaf, Inilah Pernyataan Pihak Keluarga
’’Yang empat orang, kami belum tahu. Tapi, kami yakin masih hidup karena mereka belum buka komunikasi dengan pengusaha pemilik kapal itu,’’ ungkapnya setelah rapat terbatas di Kantor Presiden kemarin.
Ada kemungkinan, kata dia, lokasi penyanderaan 10 WNI dan empat lainnya dipisah. Namun, pihaknya belum menelisik lebih jauh. Apabila empat WNI tersebut masih satu grup, tentu kondisinya sudah diketahui. Dia yakin penyandera segera membuka komunikasi mengenai empat WNI tersebut.
BACA JUGA: TNI Terima Penghargaan dari Kontingen Serbia
Prosesnya memang membutuhkan waktu, tidak bisa langsung cepat. ’’Kalau (eksekusi warga, Red) Kanada itu kan karena sudah final. Sudah sekian lama tidak ada (kepastian, Red),’’ lanjutnya.
Selebihnya, Sutiyoso enggan memberikan penjelasan. Termasuk soal tebusan dari pihak perusahaan.
BACA JUGA: 2 Menit 49 Detik, Sandera Abu Sayyaf Menelepon Ayahnya
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arrmanatha Nasir menyatakan, akhir pekan pihaknya mendapat informasi tentang operasi militer di Pulau Jolo untuk menyelamatkan empat korban yang disandera sejak tahun lalu.
’’Operasi tersebut dilakukan di sebelah barat Pulau Jolo. Sedangkan lokasi penyanderaan WNI korban pembajakan berada di timur Pulau Jolo,’’ terangnya.
Dalam hal ini, pria yang akrab disapa Tata itu juga memastikan keselamatan 14 WNI yang saat ini berada di genggaman kelompok separatis tersebut.
Terakhir, siang kemarin dia berkomunikasi dengan pihak terkait untuk mencari tahu keselamatan 14 WNI tersebut. Menurut informasi, seluruh WNI itu berkondisi baik. (byu/bil/mia/AFP/Reuters/CNN/hep/c5/kim/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maaf, Filipina Diragukan Bisa Membasmi Abu Sayyaf
Redaktur : Tim Redaksi