Bangga Budaya Indonesia jadi Ajang Kolaborasi Lintas Generasi di Pameran AKI 2024

Sabtu, 09 November 2024 – 13:55 WIB
Pameran Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 menghadirkan sesi spesial bertajuk Bangga Budaya Indonesia 2024 di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/11). Foto: dok AKI 2024

jpnn.com, JAKARTA - Pameran Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 menghadirkan sesi spesial bertajuk Bangga Budaya Indonesia 2024 di Avenue of the Stars, Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/11).

Dua narasumber inspiratif hadir, seperti Maestro Seni Tari Tradisi penerima AKI 2024, Rusini, dan Pendiri Startup Budaya "Budaya", Teuku Rassya.

BACA JUGA: Pameran AKI 2024 jadi Ajang Apresiasi dan Perkenalan untuk Para Penggerak Budaya

Sesi ini menjadi wadah diskusi bagi publik, khususnya generasi muda, untuk mendalami potensi kebudayaan lokal sekaligus menyikapi tantangan gempuran budaya asing. 

Dua tokoh budaya dari generasi berbeda menyampaikan pandangan mereka tentang pentingnya peran serta generasi muda dalam menjaga, mempelajari, dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

BACA JUGA: LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya

Membuat Budaya Indonesia Menjadi Lebih Menarik

Di tengah era modernisasi, Rusini mengajak generasi muda untuk menghargai dan merawat seni tradisi yang kaya makna, seperti Tari Srimpi Muncar asal Yogyakarta

“Kita bisa mengambil langkah bijak untuk membuat warisan kita tetap menarik dan relevan di mata anak muda. Kuncinya niat membawa pesan "tari" kepada generasi muda sekarang," ungkap Rusini.

Rusini juga berbagi tips dan pendekatan yang bisa diambil generasi muda untuk ikut melestarikan seni tari tradisi. 

Dia menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam dan kreatif dalam menyajikan tari tradisi agar bisa menjadi daya tarik tersendiri di era digital.

Sementara itu, Pendiri Startup “Budaya” dan penggerak platform media sosial @budaya, Teuku Rassya, membawa perspektif segar cara-cara mengadaptasi kebudayaan Indonesia agar lebih catchy bagi generasi muda. Menurut Rassya, media sosial adalah alat yang kuat untuk membuat generasi muda lebih bangga dan tertarik dengan budaya lokal.

“Dengan cara yang tepat, kita bisa membuat kebudayaan kita menjadi daya tarik bagi anak muda. Yang penting, cara penyampaiannya harus sesuai dengan tren mereka," jelasnya.

Rassya mengakui komitmennya mengembangkan kebudayaan Indonesia bermula sejak kecil yang mendapatkan inspirasi budaya dari neneknya, sejarawan Pocut Haslinda Azwar, dan saat melihat banyaknya Kebudayaan unik di Indonesia setelah ia berkeliling ke Indonesia.

"Saya juga masih banyak belajar. Tetapi saya bersemangat dan mengajak semuanya untuk menggali, mengenalkan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan di sekeliling kita," paparnya.

Sesi Bangga Budaya Indonesia di Pameran AKI 2024 juga dinilai menginspirasi pengunjung untuk terus merawat kebudayaan Indonesia melalui pendekatan lintas generasi.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler