jpnn.com, JAKARTA - Berada di puncak kesuksesan tak sesulit mempertahankan kesuksesan itu sendiri. Kehilangan kejayaan bahkan bisa membuat seseorang frustasi dan depresi.
Bahkan untuk bangkit kembali perlu perjuangan yang tidak mudah. Hal itu pernah dialami oleh Jane Wrastler.
BACA JUGA: Pelaku Bisnis Indonesia Optimistis Menyambut 2021
Perempuan kelahiran 1997 ini pernah merasakan berada di puncak usaha dan jatuh sampai tak memiliki tabungan.
Ia mulai terjun berbisnis dalam penjualan voucher game online pada 2013 silam. Dari bisnisnya itu, Jane mendapat keuntungan luar biasa hanya dalam 2 tahun.
BACA JUGA: Tokopedia Ikut Sediakan Pembelian dan Isi Ulang Voucher Game Online
“2015 saya bangkrut, bahkan benar-benar tidak pegang uang meski Rp10 ribu saja. Padahal saya masih punya tanggungan ke reseller sebesar Rp200 juta. Akhirnya saya sempat menghilang selama setahun,” kata pemilik akun Instagram @jane.wrstlr ini.
Selama menghilang, lanjut Jane, ia memutar otak agar bisa bangkit kembali. Hingga pada 2016, ia kembali muncul di media sosial Facebook miliknya.
BACA JUGA: Kisah Jason Surya, Bocah 13 Tahun yang Berjualan Siomai Pakai Drone
"Selama menghilang itu saya mencari uang, bukannya kabur. Tahun 2016 saya balik ke Facebook buat menyelesaikan masalah saya. Buat saya, tidak ada yang tidak mungkin kalau memang niat berusaha," lanjutnya.
Dari cobaan yang telah ia lalui, perempuan asal Serang ini memetik pelajaran berharga. “Saya juga jadi sadar, bila banyak manusia bermuka seribu di sekeliling saya," ucapnya.
Setelah menyelesaikan masalahnya, Jane Wrastler kembali mencoba peruntungan bisnisnya dari awal.
"Tiga bulan pertama mulai lagi, saya kesulitan mendapat pelanggan. Saya tidak pernah putus asa karena saya percaya rezeki tidak pernah tertukar. Saya juga pernah terjun ke dunia crypto, semua yang menghasilkan uang saya cobain," kata Jane.
Hingga pada 2017, ia mulai serius terjun di dunia jual beli voucher game Mobile Legend. Keikutsertaannya dalam dunia game ini membuatnya mendapat kesempatan bergabung dengan e-sport PUBG ladies dan sempat menjalin kontrak dengan esport.
"2019 saya diajak gabung esport PUBG ladies, tetapi tidak lama karena saya jadi jarang jualan," ucap perempuan bernama asli Janiani Fatmasari ini.
Akhir tahun menjadi kejayaannya lagi, ia mampu mendapat keuntungan hingga Rp 800 ribu via ID. Bahkan ia sempat menerima transaksi hingga Rp 500 juta dalam sehari.
"Pernah dapat omset Rp 500 juta sehari pada bulan Januari. Tapi setelah itu saya bangkrut lagi dalam waktu singkat. Saya sempat ngilang beberapa hari. Saya benar-benar down. Akhirnya saya meminta bantuan teman untuk pinjam uang. Dari sini saya ketemu Cece, Nabila, Hizny yang selalu dukung dan sekarang jadi admin saya," jelasnya.
Dari bantuan teman-temannya, Jane mulai kembali pada bisnisnya dengan modal yang tak sebanyak saat awal mulai. Hanya dengan uang Rp 10 juta, ia kembali membangun bisnisnya dari nol dan masih bertengger hingga sekarang.
"Saya bersyukur sekali dikelilingi orang-orang baik seperti tiga teman saya yang sangat pengertian. Bisnis masih bertahan jalan sampai sekarang berkat dukungan mereka yang selalu mengingatkan saya," pungkasnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh