jpnn.com - JPNN.com - Kimia Farma Apotek (KFA) berencana membuka 100 gerai apotek sepanjang 2017 untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Maklum, secara nasional kebutuhan apotek mencapai 26 ribu apotek. Artinya, ruang dan potensi tersebut masih sangat terbuka lebar.
BACA JUGA: Kenali Kehebatan Aerox 155, Jagoan Terbaru Yamaha
Direktur Utama Kimia Farma Apotek Imam Fathorrahman menjelaskan perusahaan akan mengalokasikan investasi Rp 200 miliar untuk membangun 100 apotek.
Penambahan itu membuat Apotek perusahaan berjumlah 1.000 unit di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: 2016, Juanda jadi Bandara Paling Tepat Waktu di Dunia
”Kami bangun pada tempat strategis. Rata-rata di Jawa dan Indonesia Timur,” tutur Imam, Rabu (4/1).
Di samping itu, penambahan apotek tersebut juga untuk mengimbangi ekspansi perusahaan dari sisi e-commerce.
BACA JUGA: Hingga 4 Januari 2017, KAI Angkut 460.512 Penumpang
Untuk e-commerce khusus di Jakarta dan sekitarnya. Hanya obat dan produk over the counter (OTC) dan personal dan beauty care dapat dijual secara daring.
Artinya, produk obat-obatan butuh resep dokter tidak diperkenankan dibeli secara daring.
”Kami pastikan resep dokter sesuai. Untuk menghindari penyalahgunaan juga,” ucapnya lebih lanjut.
Dana untuk mengembangkan jumlah apotek berasal dari pinjaman perbankan.
Dengan pinjaman itu, Kimia Farma (KAEF) selaku induk perusahaan tidak perlu mengeluarkan atan mengineksi modal pada KFA.
Itu juga berlaku dalam pengembangan perusahaan dalam penjualan secara daring.
”KFA memakai dana sendiri. Jadi, induk tidak perlu menggelontorkan modal,” tegas Direktur Pengembangan Usaha Kimia Farma Pujianto.
KFA memiliki kontribusi sekitar 40 persen dari seluruh omzet induk usaha.
Namun, untuk e-commerce diharap dapat menyumbang setidaknya tambahan sepuluh persen untuk omzet pada tahun pertama.
”Pertumbuhan laba tahun ini mudah-mudahan KFA bisa double digit,” harap Imam. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGN Bangun Pipa Gas Bumi Gresik-Lamongan-Tuban
Redaktur & Reporter : Ragil