Bangun Bandara Jenderal Besar Soedirman, AP II Siapkan Rp500 Miliar untuk Tahap I

Senin, 13 Mei 2019 – 11:16 WIB
PT Angkasa Pura II menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait pengelolaan dan pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah. Foto Humas AP II

jpnn.com, PURBALINGGA - Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan saat ini tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur Bandara Jenderal Besar Soedirman.

Dimulai dari pembersihan lahan (land clearing), mendirikan pagar bandara, dan membangun gedung project implementation unit (PIU).

BACA JUGA: 2020, Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Dipastikan Bakal Beroperasi

“Setelah persiapan usai dilakukan, pekerjaan selanjutnya adalah membangun terminal penumpang dan runway. Kami tengah melakukan persiapan pembangunan infrastruktur setelah sebelumnya tahapan administrasi sudah usai dilalui,” jelas Awaluddin.

Pembangunan terminal penumpang Bandara Jenderal Besar Soedirman dilakukan dalam tiga tahap.

BACA JUGA: Panglima Putuskan Mutasi Jabatan 35 Pati TNI, Nih Namanya

BACA JUGA: Jalan Rusak Sejak 2014 Tak Juga Diperbaiki

Adapun Tahap I dibangun terminal penumpang berkapasitas 98.812 penumpang per tahun, lalu pembangungan Tahap II membuat terminal memiliki kapasitas 440.440 penumpang per tahun, kemudian Tahap III menjadikan terminal berkapasitas 597.645 penumpang per tahun.

BACA JUGA: Mutasi Perwira Tinggi TNI: Personel TNI AU Terbanyak, Disusul Darat dan Laut

“Pada tahap awal, investasi yang disiapkan Rp500 miliar untuk membangun terminal penumpang dan runway. Kami optimistis jumlah penumpang terus tumbuh setiap tahunnya hingga bisa menembus sekitar 600 ribu penumpang per tahun, seiring juga dengan bergeliatnya perekonomian dan pariwisata karena terbukanya konektivitas udara di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan ini," jelasnya.

Rencananya, pada Tahap I, bandara akan melayani penerbangan dengan pesawat ATR 72-600 dan sejenis, lalu kemudian nantinya setelah dilakukan pengembangan Tahap III bandara ini bisa melayani take off dan landing dari pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320.

"Diperkirakan pergerakan pesawat bisa mencapai sekitar 7.500 per tahun," jelas dia.

Sebagai informasi, Proyek Bandara Jenderal Soedirman berlokasi di kawasan Pangkalan TNI AU Jenderal Besar Soedirman. Pada April 2019, AP II dan TNI AU menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) sehingga pembangunan infrastruktur sudah dapat dimulai.

AP II dan TNI AU juga telah menyepakati Daerah Lingkungan Kerja (DLKr), yakni DLKr I seluas 4,42 hektare guna diusahakan sebagai bandara meliputi terminal kargo, terminal penumpang, bangunan operasional/perkantoran dan fasilitas sisi darat lainnya.

Selajutnya, DLKr II seluas 43,5 hektare guna penggunaan bersama (penerbangan sipil dan militer) meliputi runway, RESA (runway end safety area), stopway, taxiway, PKP-PK (Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran), fasilitas bersama, dan pagar pengamanan bandara.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AirNav dan TNI AU Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler