Bangun Konstruksi Smelter, PT CNI Tunjuk BUMN

Sabtu, 06 April 2019 – 18:28 WIB
Presiden Direktur PT CNI Derian Sakmiwata dan Nurlistyo selaku Senior Vice President, Head of EPC Division PT Pembangunan Perumahan (PP) bersalaman usai menandatangi Perjanjian Jasa Konstruksi Pembangunan Smelter. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) kian memantapkan komitmennya dalam membangun pabrik Ferronickel (smelter). Perusahaan tambang itu segera memulai pembangunan konstruksi smelter.

PT CNI resmi memberikan kepercayaan pembangunan konstruksi smelternya kepada perusahaan BUMN berbendera PP Pembangunan Perumahan (PP) Persero. Hal itu ditandai dengan penandatangan Perjanjian Jasa Konstruksi di Jakarta, Jumat (5/4) antara PT CNI dan PT PP tentang dimulainya Pembangunan Infrastruktur Utama dan Infrastruktur Pendukung Ferronickel Smelter.

BACA JUGA: PT Kawasan Berikat Nusantara Raih Penghargaan Bergengsi untuk Transformasi

BACA JUGA: Menperin Bakal Resmikan Smelter Nikel di Konawe

Penandatanganan Perjanjian ini dilakukan oleh Derian Sakmiwata selaku Presiden Direktur PT CNI dan Nurlistyo selaku Senior Vice President, Head of EPC Division, PT. PP yang disaksikan Direktur PT PP Abdul Haris Tatang dan segenap management PT CNI dan divisi EPC dari PT PP.

BACA JUGA: Gelar OTT Suap Angkutan Pupuk, KPK Bekuk 7 Orang

Menurut Derian, kepercayaan ini diberikan oleh PT CNI kepada PT PP dengan semangat untuk memaksimalkan muatan local (local content) dalam kegiatannya sesuai yang diatur dalam Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri serta Keputusan Menteri ESDM Nomor: 1953 K/06/MEM/2018 tentang Penggunaan Barang Operasi, Modal, Peralatan, Bahan Baku dan Bahan Pendukung lainnya yang diproduksi dalam negeri pada sektor energi dan Sumber Daya mineral.

Setelah penandatanganan Perjanjian ini, menurut Derian, PP PP akan segera melakukan mobilisasi dan persiapan di lokasi pekerjaan yang beralaman di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

BACA JUGA: Perhutani Kini Punya Direktur Baru

"Groundbreaking di lokasi Smelter akan dilakukan pada Bulan Mei 2019. Ditargetkan Pembangunan Infrastruktur Utama dan Infrastruktur Pendukung Ferronickel Smelter ini selesai pada akhir tahun 2021,” terang Derian.

PT PP akan bekerja di lokasi rencana pabrik yang telah disiapkan oleh PT. CNI dengan luas lahan sebanyak 400 hektare.

Derian menambahkan pembangunan ini juga merupakan bagian dari komitmen Rencana Pengembangan Fasilitas Pengolahan Bijih Nickel (Smelter) PT CNI yang mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dimana total kapasitas pabrik Smelter yang direncanakan sebesar 4x72 MVA (Mega Volt Ampere) dengan umpan 5 juta ton bijih Nickel dan akan menghasilkan 230,000 ton Ferronickel dengan kadar Nickel 22%-24%.

"Pembangunan Smelter PT CNI akan dilakukan melalui 3 Phase pembangunan; Phase 1 1x72MVA, Phase 2 1x72 MVA, Phase 3 2x72MVA. Total investasi direncanakan sebesar USD 705 juta di luar pembangunan fasilitas Pelabuhan serta infrastruktur pendukung dan lain-lainnya," beber Derian.

Sedangkan untuk penyediaan teknologi Smelter ini, kata Derian, PT CNI telah menunjuk ENFI China, salah satu perusahaan BUMN penyedia jasa engineering terbesar milik Pemerintah China dengan pengalaman lebih dari 60 tahun di bidang pengolahan dan pemurnian Non-ferrous metal, terutama Nickel.

Perpaduan yang sangat harmonis dengan dipercayakannya pekerjaan kepada kedua BUMN ini yakni PT PP dan Perusahaan BUMN China ENFI, maka dari serangkaian pekerjaan Engineering Procurement and Construction (EPC) pengembangan Smelter PT CNI, Perusahaan BUMN ENFI China akan menyelesaikan porsi Engineering (E) dan Procurement (P) sementara Perusahaan BUMN PT. PP akan menyelesaikan porsi Construction (C).

Smelter RKEF, kata Derian, direncanakan akan menggunakan tipe Rectangular Furnace yang dilengkapi dengan Copper Cooling System dimana penggunaan ini akan memberikan kapasitas pengolahan yang lebih besar dari RKEF circular pada umumnya dan interval maintenance yang lebih panjang sehingga akan memberikan biaya operasional yang lebih kompetitif.

Sedangkan kebutuhan listrik untuk Smelter PT CNI akan dipasok dari jaringan listrik PLN dengan total kapasitas sampai dengan 350 MVA.

"PT CNI dan PLN telah menandatangi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dimana PT CNI merupakan pelanggan premium/platinum yang diberikan keutamaan dan jaminan pasokan listrik. PLN juga telah menyiapkan dukungan tenaga listrik bagi PT CNI untuk kebutuhan selama masa konstruksi,” ungkapnya.

Selain pembangunan Pabrik Smelter dengan teknologi RKEF, PT CNI juga telah melakukan studi-studi dalam rangka pengembangan Pabrik Pengolahan Bijih Nickel Limonite untuk mengekstraksi Nickel dan Cobalt dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL).

Hal ini dilakukan mengingat PT CNI memiliki kandungan sumber daya mineral bijih limonite dengan kandungan Nickel dan Cobalt yang sangat menjanjikan dan juga untuk mengantisipasi tumbuhnya industri mobil listrik dan baterai secara umum.

Sementara itu, Nurlistyo selaku Senior Vice President, Head of EPC Division PT. PP menyambut baik kepercayaan yang diberikan oleh pihak PT CNI.

“Kami sangat mengapresiasi langkah PT CNI dalam mewujudkan komitmennya dalam membangun Smelter. Kami akan segera bekerja untuk memulai pembangunan konstruksi smelter di lokasi PT CNI," terangnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tangkap Direktur Krakatau Steel, Waketum Gerindra Salahkan Jokowi Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Smelter   Bangun Smelter   PT CNI   BUMN  

Terpopuler