Bangun Nation Branding Presidensi G20, Kominfo Optimalkan Komunikasi Publik ke Media Luar Negeri

Kamis, 19 Mei 2022 – 11:04 WIB
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunkiasi dan Informatika (Kemenkominfo) Usman Kansong. Foto: Dedi Sofian

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengoptimalkan komunikasi  publik ke luar negeri tentang Presidensi G20 Indonesia.

“Strateginya adalah bagaimana kita menarik perhatian masyarakat internasional melalui media massa. Kita harus memikirkan taktik agar Presidensi G20 menarik perhatian media massa internasional dan juga menarik perhatian masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong, Rabu (18/5).

BACA JUGA: Medina Zein Jual Nama Raffi Ahmad Rp 1,2 Miliar, Seperti Ini Modusnya

Kominfo melakukan strategi pengarahan kepada media-media internasional yang memiliki perwakilan di Jakarta maupun di Indonesia.

Kominfo juga telah mengirimkan berbagai press release kegiatan Presidensi G20.

BACA JUGA: Berkah Lebaran, Pengiriman Paket SiCepat Ekspres Naik Hingga Sebegini

Berdasarkan pantauan Kominfo, press rilis ataupun peliputan yang diberitakan oleh media asing untuk event-event tertentu sangat masif.

Misalnya stasiun televisi dalam jaringan Asia Pasifik Broadcasting Union dan European Broadcasting Union, beberapa diantara diantaranya menyiarkan perhelatan ataupun pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral.

BACA JUGA: Akun Instagram Vanessa Angel Lenyap, Gala Langsung Rewel

Usman mengakui bahwa media asing sangat tertarik dengan sikap pemerintah Indonesia, selaku Presiden G20, dalam mengambil sikap terkait perang Rusia dan Ukraina.

Sikap dunia memang terbelah, terkait kehadiran dua negara yang tengah berseteru tersebut di Presidensi G20.

Isu ini menurun Usman perlu dikelola dengan baik agar pemberitaannya.

“Pemberitaannya positif atau setidaknya netral ataupun berimbang bagi Indonesia (menyikapi Rusia dan Ukraina) begitu. Dan ini saya kira tantangan-tantangan dan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan leadershipnya untuk menunjukkan kepemimpinan, untuk menunjukkan presidensinya bahwa kita bisa mengelola dinamika yang terjadi di dalam konteks geopolitik,” ujar Usman.

Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah menambahkan, pemerintah harus kreatif, mengemas isu-isu G20 menjadi informasi yang menarik sehingga memantik ketertarikan media-media internasional.

Berbagai strategi komunikasi publik, seperti pemanfaatan platform-platform digital menurutnya harus dilakukan secara optimal.

“Kita harus semakin sering berinteraksi dengan media, agar mereka tertarik untuk terus memberikan pemberitaan terhadap G20. Bisa juga kita mengoptimalkan peran Kantor Perwakilan di masing-masing negara peserta G20 untuk menjadi corong komunikasi kita agar media luar meliput kegiatan dan isu-isu yang berkembang selama perhelatan presidensi G20,” ujarnya.

Di lain pihak, Head Editor The Jakarta Post, Tama Salim dan Correspondent Al-Jazeerah Jessica Anne Washington mengapresiasi langkah Kominfo dalam melakukan International Communication dan Public Outreach yang berisi strategi komunikasi G20 untuk menarik minat media asing.

Semakin sering Pemerintah berinteraksi dengan media, khususnya media asing dalam konteks G20, akan semakin dapat menjangkau pembaca di berbagai segmen.

“Karena masing-masing media memiliki karakter dan memiliki pasar informasi tersendiri. Semakin banyak media yang dilibatkan, akan semakin banyak daya jangkau pembaca akan informasi G20,” ucap Tama.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler