Bangun Pabrik Rp 28 Miliar, Kimia Farma Gandeng PT Garam

Selasa, 22 April 2014 – 16:56 WIB
TEKEN MOU: Menteri BUMN Dahlan Iskan (tengah) saat menyaksikan penandatanganan kerjasama pembangunan pabrik bahan baku garam farmasi antara Dirut Kimia Farma Rusdi Rusman (kanan) dengan Dirut PT Garam Yulian Lintang (kiri) di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (22/4). Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - PT Kimia Farma bekerja sama dengan PT Garam dalam membangun pabrik bahan baku garam farmasi pertama dan satu-satunya di Indonesia. Sinergi ini merupakan wujud realisasi kemandirian bahan baku obat-obatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan obat nasional.

Direktur Utama PT Kimia Farma, Rusdi Rusman menuturkan selama ini bahan baku obat hampir 95 persen diimpor dari Thailand, India, Tiongkok, Australia, Selandia dan Jerman.

BACA JUGA: Akuisisi BTN Tak Pengaruhi Bunga KPR

"Ini merupakan kemandirian bahan baku obat di Indonesia, karena selama ini kita impor semua. Bahan baku garam ini akan terus dikembangkan," ucap Rusdi saat memberikan sambutan dalam penandatanganan MoU kerjasama PT Kimia Farma dengan PT Garam di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (22/4).

Nah dengan adanya kerjasama ini diharapkan tahun depan Kimia Farma tak akan melakukan impor lagi, karena akan bekerjasama dengan PT Garam untuk memenuhi kebutuhan garam farmasi dan pangan.

BACA JUGA: Transaksi Sepi di Hari Kartini

Karenanya, Kimia Farma akan membangun pabrik di Jawa Timur yang dapat berproduksi mulai tahun 2015. Nantinya ada sekitar 6 ribu ton garam digunakan untuk farmasi dan 320 ribu ton garam untuk pangan.

"Kita bangun pabrik di Watudakon Jombang, Jawa Timur. Awal tahun depan bisa produksi, 6 ribu ton itu bisa produksi sendiri, 320 ribu untuk bahan pangan ini juga diimpor. Nilai investasinya murah kok, sebesar Rp 28 miliar saja," terangnya.

BACA JUGA: Mantap Akuisisi BTN-Mandiri, Dahlan Punya Roadmap Jelas

Di tempat yang sama, Dirut PT Garam, Yulian Lintang optimistis kerjasama ini akan menguntungkan kedua belah pihak, mengingat garam farmasi dan pangan sangan dibutuhkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

"100 persen kita akan mensupport bahan baku yang diminta. Kita punya keinginan agar tak perlu lagi impor bahan baku garam," serunya.

Penandatanganan kerjasama ini juga disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di lantai 21 Kementerian BUMN, Jakarta.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Siap Hadapi Aksi Karyawan BTN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler