Bangun Pagi Bisa Membantu Turunkan Berat Badan?

Senin, 25 Desember 2017 – 10:56 WIB
Ilustrasi bangun tidur.

jpnn.com - Berbagai cara akan dilakukan oleh mereka yang sangat ingin menurunkan berat badan.

Beberapa orang bahkan mau berkorban dengan melakukan diet ketat dan membatasi banyak sekali asupan makanan hanya untuk membuat berat badannya turun dengan cepat.

BACA JUGA: Berita Duka: Yudi si Berat Badan 310 Kg Meninggal Dunia

Memang, cara paling efektif menurunkan berat badan adalah dengan menata pola makan dan juga rutin berolahraga untuk membakar kalori.

Namun, sebuah penelitian terbaru juga menunjukkan fakta menarik yang akan sangat membantu mereka yang sedang melakukan program diet. Fakta tersebut adalah, mereka yang bangun pagi akan lebih mudah menurunkan berat badan.

BACA JUGA: Tips Bangun Pagi Lebih Mudah

Periset dari The Obesity Society (KL) telah menemukan bahwa mereka yang bangun pagi-pagi dan tidur pada jam yang sama lebih cenderung memiliki diet seimbang.

"Mereka yang terbiasa bangun pagi memiliki keuntungan dalam melawan obesitas karena secara naluriah mereka memilih untuk makan makanan yang lebih sehat di awal hari," kata juru bicara TOS, Dr. Courtney Peterson, seperti dilansir laman Consume Affairs, Minggu (24/12).

BACA JUGA: Susah Bangun Pagi? Awas Bisa jadi Karena Gejala ini

Peterson menyatakan faktor-faktor seperti metabolisme dan jam biologis manusia berperan besar dalam penurunan berat badan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa makan di awal hari bisa membantu menurunkan berat badan dan menurunkan risiko terkena diabetes dan penyakit jantung.

"Studi baru ini menunjukkan bahwa jam biologis kita tidak hanya memengaruhi metabolisme, tapi juga apa yang kita pilih untuk dimakan," jelas Peterson.

Studi tersebut menganalisis data dari 2.000 peserta yang dipilih secara acak dan melihat bagaimana ritme jam sirkadian dan biologis mereka memengaruhi makanan yang mereka pilih dan kapan mereka paling mungkin untuk makan.

Para periset menemukan bahwa mereka yang suka tidur larut cenderung tidak aktif secara fisik dan memiliki kualitas tidur yang lebih rendah.

"Menghubungkan apa dan kapan orang makan dengan tipe jam biologis mereka memberikan perspektif baru mengapa orang tertentu lebih mungkin membuat keputusan makanan yang tidak sehat," kata pemimpin studi utama, Mirkka Maukonen.

Studi ini menunjukkan bahwa mereka yang suka tidur larut memiliki kebiasaan makan yang kurang menguntungkan yang bisa menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi untuk obesitas, diabetes dan penyakit jantung.

Sementara implikasi kesehatan sangat mencolok, para periset percaya bahwa temuan tersebut sangat penting bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Studi lengkapnya dipublikasikan di jurnal Obesity.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Panjang Umur? Coba Baca Ini


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bangun Pagi   Tidur   Obesitas  

Terpopuler