BANYUWANGI - Kedatangan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Meneg BUMN) Dahlan Iskan di Banyuwangi membawa kabar gembira. Sebab, PT. Perkebunan Nusantara akan membangun pabrik gula (PG) terbesar dan tercanggih di Bumi Blambangan.
Kabar tersebut disampaikan Dahlan kepada sejumlah wartawan di sela-sela kunjungan kerja (kunker) di Banyuwangi kemarin (21/6). Menurut Dahlan, pihaknya sudah menyampaikan laporan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas tentang rencana pembangunan mega proyek tersebut.
Dahlan menyampaikan, pada tahun 2013 mendatang, PTPN akan membangun pabrik gula di Kecamatan Glenmore dengan total investasi sebesar Rp 2 triliun. Pada awal tahun 2013 mendatang, pembangunan PG ditargetkan mulai direalisasikan. Pabrik gula yang akan dibangun itu memiliki kapasitas produksi sekitar 6.000 ton setiap hari. "Bahkan produksinya bisa ditambah menjadi 7.000 ribu," ungkap mantan Dirut PLN itu.
Rencana pembangunan PG itu, beber Dahlan, sudah diputuskan direksi PTPN dan Kementerian BUMN. Saat ini, tinggal menunggu realisasi saja. "Akan dibangun di lahan PTPN. Uang yang akan digunakan juga milik PTPN. Saya lihat hambatan-hambatan pokok tidak ada, tinggal merealisasikan saja," beber Dahlan.
Pabrik gula yang akan dibangun di Banyuwangi itu, ungkap Dahlan, akan menjadi yang termegah, terbesar, dan tercanggih di Indonesia. Mantan CEO Jawa Pos Grup itu merasa optimistis rencana itu segera dapat diwujudkan dalam waktu dekat, karena PTPN sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk membangun pabrik.
Dalam kesempatan itu, Dahlan juga menyinggung kurangnya pasokan gula di Indonesia. Menurut dia, dulu kurangnya pasokan gula di Indonesia karena pabrik gula milik PTPN jelek. "Kemudian dicoba diperbaiki, tapi masih jelek juga," katanya.
Selanjutnya, kekurangan itu ditutup dengan impor raw suger. Namun, kebijakan itu tidak menguntungkan Indonesia, karena pabrik gula di Indonesia tambah mati. Saat ini, kebijakannya dibalik. Setelah dipelajari, ternyata kekurangan pasokan gula itu karena persoalan manajemen pabrik gula, bukan karena mesin pabriknya jelek. "Memang iya mesin ada persoalan, tapi yang utama karena manajemennya jelek," tegasnya.
Enam bulan lalu pihaknya sudah melakukan perbaikan manajemen semua pabrik gula. Dahlan mencontohkan, dulu untuk menjadi kepala pabrik gula harus memiliki pengalaman macam-macam. Sehingga, mereka baru bisa menjadi kepala pabrik saat usianya sudah tua. "Sekarang aturan itu sudah tidak ada. Umur 20 tahun, sepanjang memiliki kemampuan dan prestasi bagus, pun bisa menjadi kepala PG," ungkapnya.
Bupati Anas menyambut baik rencana pembangunan pabrik itu. Menurutnya, keputusan Kementerian BUMN dan PTPN untuk membangun pabrik gula di Banyuwangi merupakan anugerah yang harus disyukuri. "Rencana pembangunan pabrik gula itu sudah lama direncanakan pemerintah. Tapi baru direalisasikan saat Pak Dahlan menjabat Menteri BUMN," ungkap Bupati Anas.
Pembangunan pabrik gula itu menjadi program prioritas Bupati Anas sejak terpilih dua tahun lalu. Pada tahun pertama, Bupati Anas langsung tancap gas mewujudkan pembangunan pabrik gula itu. Beberapa investor banyak yang tertarik, tapi mereka belum berhasil mewujudkan pembangunan pabrik karena belum ada jaminan lahan.
Lahan yang dimiliki swasta belum dapat gunakan sebagai jaminan untuk pembangunan pabrik gula. Sebab, lahan tanaman tebu sebagian besar berada di lahan PTPN. "Selama ini, negosiasi dengan PTPN belum klop. Pembangunan pabrik itu menyedot tenaga kerja yang cukup banyak," tegas Bupati Anas.
Beberapa kali bertemu Menteri BUMN dan direksi PTPN, Bupati Anas mengaku telah menyampaikan rencana pembangunan PG itu. "Alhamdulillah, kerja keras kita membawa hasil. Kini pabrik gula benar-benar akan didirikan," tegasnya.
Saat ini, ungkap Bupati Anas, sudah tersedia lahan sekitar 6.000 hektare yang siap mendukung pendirian pabrik gula itu. Pemerintah daerah juga akan menyiapkan puluhan hektare lahan untuk ditanami tebu. "Kita sekarang sedang melakukan moratorium kontrak sejumlah aset daerah. Kita akan inventarisasi lahan yang cocok ditanami tebu," katanya.
Pembangunan pabrik gula itu, tambah Bupati Anas, sedang diincar daerah lain. Beberapa daerah lain sedang berjuang keras menarik pembangunan pabrik gula itu ke daerahnya. "Ini berkat kerja keras dan doa seluruh rakyat, sehingga pabrik gula diputuskan di bangun di Banyuwangi," tambah mantan anggota DPR RI itu. (afi/c1/aif)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Subsidi Pupuk Dipangkas Rp3 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi