jpnn.com - JAKARTA - Setelah menyelesaikan pembangunan terminal II Bandara Juanda Surabaya, PT Angkasa Pura I mulai membahas pembuatan terminal III beserta landasan pacu baru (runway) baru sepanjang minimal 3.000 meter (3 kilometer). Landasan pacu tersebut rencananya akan dibangun sejajar (paralel) dengan landasan pacu lama namun agak menjorok ke laut.
"Ada kemungkinan harus melakukan reklamasi pantai, tapi mudah-mudahan enggak. Kita masih harus bahas rencana ini dengan Dispenda (Dinas Pendapatan Daerah) Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mencari solusi yang terbaik. Target 2015 beroperasi," ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha kemarin (18/2).
BACA JUGA: Merpati Belum Kantongi Izin Kemenhub Terbang ke Jeddah
Dia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur bisa menyetujui rencana pembangunan landasan pacu sepanjang minimal 3.000 meter itu.
"Minggu ini kita akan rapat lagi dengan pihak Dispenda, belum tahu jadwalnya kapan, melihat kesiapan tim saya dulu. Kalau sekarang datanya belum fixed (tetap), angka investasinya berapa juga belum ditentukan," tukasnya.
BACA JUGA: Harga Emas Kembali Berkilau
Bahkan, Farid mengaku DED (Detail Engineering Design) landasan pacu tersebut masih dipersiapkan. Desain yang pernah disampaikan ke Gubernur beberapa waktu lalu baru berupa konsep awal.
"Yang pasti, landasan baru itu nanti posisinya sejajar atau paralel dengan landasan pacu lama. Hanya lebih menjorok ke laut. Saya belum bisa sampaikan detilnya," kilahnya.
BACA JUGA: Merpati Layani Penerbangan Umroh
Farid membantah rencana pembangunan landasan pacu itu memiliki hambatan dari Pemprov. Hanya saja, ia menilai semua harus melalui prosedur dan proses yang semestinya. Apalagi tidak semua lahan yang terpakai nanti merupakan milik Angkasa Pura I.
"Nanti kan ada pembebasan lahan warga yang terkena jalur landasan itu jadi harus minta izin Pemprov," tambahnya.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) AP I, Handy Heryudhitiawan juga tidak bersedia mengungkapkan detil engineering rencana pembangunan landasan pacu baru di bandara Juanda. Menurut Handy, permasalahan itu sedang dibahas secara internal di Angkasa Pura I.
"Masih kita bahas di internal, belum kita bahas di tataran Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara)," lanjutnya.
Dia hanya bisa menyampaikan bahwa pembangunan landasan pacu baru sekaligus terminal III bandara Juanda sangat diperlukan untuk memecah kepadatan. Pasalnya, terminal I hanya mampu menampung 6,5 juta penumpang pertahun, sementara realisasi penumpang saat ini sudah mencapai 16 juta penumpang.
"Terminal II hanya menambah kapasitas 6 juta sehingga menjadi 12,5 juta. Jadi masih kurang," tuturnya.
Karena alasan itulah, Handy menolak untuk membeberkan lebih lanjut desain landasan pacu baru plus terminal III. Pasalnya setiap saat masih terjadi perubahan desain menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
"Ini masih diperhitungkan keperluan kita kedepan bagaimana, desain tentunya harus mengikuti kapasitas yang dibutuhkan dalam beberapa tahun kedepan," jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Abu Kelud, PT Pos Beralih ke Jalur Darat
Redaktur : Tim Redaksi