Bangunan SD Negeri Ini Ambruk Diterjang Angin Puting Beliung

Jumat, 05 Maret 2021 – 23:29 WIB
Bangunan sekolah kelas jauh SD Negeri 11 Talang Rebo Desa Tangga Rasa, Kecamatan Sikap Dalam, Kabupaten Empat Lawang, ambruk dihantam angin puting beliung beberapa waktu lalu. Foto: sumeks.co

jpnn.com, EMPAT LAWANG - Sebuah bangunan sekolah kelas jauh SD Negeri 11 Talang Rebo Desa Tangga Rasa, Kecamatan Sikap Dalam, Kabupaten Empat Lawang, ambruk dihantam angin puting beliung beberapa waktu lalu.

Bangunan yang terdiri tiga lokal berdinding papan dan geribik (dinding anyaman bambu) beratap seng tersebut, ambruk hingga membuat bangunan itu tidak lagi dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

BACA JUGA: Gali Kanal dengan Alat Berat, Petugas Menemukan Mobil Berisi Tengkorak Manusia

Menurut sejumlah warga, kejadian angin puting beliung yang merobohkan bangunan SD Negeri 11 Kecamatan Sikap Dalam tersebut, terjadi Minggu (28/2) lalu sekitar jam 16.00 WIB. Saat kejadian tidak ada aktivitas di bangunan sekolah itu, sehingga tidak ada korban.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Empat Lawang, Rita Purwaningsih melalui Sekretaris Disdikbud, Sopyan Haris saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

BACA JUGA: Kapolres Tanjab Timur Soal Penemuan Tengkorak Manusia Dalam Mobil yang Tertimbun Lumpur

Kata dia, tim dari Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Empat Lawang, sudah meninjau lokasi bangunan sekolah tersebut.

“Banguna sekolah itu merupakan bangunan sekolah kelas jauh SD Negeri 11 Sikap Dalam,” jelas Sopyan Haris, Kamis (4/3).

BACA JUGA: Detik-detik Angin Puting Beliung Meluluhlantakkan Puluhan Rumah di Tigalingga

Kondisi bangunan kata dia, memang beratap seng dan berdinding papan. Bukan bangunan permanen seperti bangunan sekolah induknya di Talang Muara Danau, Desa Tangga Rasa, Kecamatan Sikap Dalam.

“Jarak antara bangunan kelas jauh itu dengan sekolah induknya memang cukup jauh. Kami merencanakan membangun bagunan itu menjadi permanen minimal semi permanen di tahun depan, tetapi kini keburu ambruk,” ucapnya.

Disampaikannya, sejauh ini kegiatan belajar mengajar di sekolah itu tidak terpengaruh meski seluruh bangunan ambruk, sebab saat ini sedang dilaksanakan sistem belajar dari rumah, karena pandemi COVID-19.

“Meski demikian kami tetap upayakan perbaikan. Masyarakat mulai bergotong royong membantu perbaikan bangunan sekolah itu. Karena ambruk, material yang ada masih bisa dimanfaatkan,” jelasnya.

BACA JUGA: Polisi Sudah Mengidentifikasi Tengkorak Dalam Mobil yang Tertimbun Lumpur di Kanal, Hasilnya?

Di samping itu sambung Sopyan Haris, pihaknya juga akan menganggarkan pendirian kembali bangunan sekolah itu melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT). “Tetapi, tetap kami menunggu kebijakan yang akan diambil kepala dinas,” tukasnya. (eno/sumeks.co)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler