jpnn.com, DAIRI - Angin puting beliung disertai hujan es meluluhlantakkan puluhan rumah yang ada di tiga desa di Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin (1/3) sore.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun kerugian ditaksir sampai ratusan juta rupiah.
BACA JUGA: Praka Marten Priadinata Divonis Penjara Seumur Hidup, Kasusnya Parah Banget
Camat Tigalingga, Timbul Tamba saat dikonfirmasi, Selasa (2/3) membenarkan bencana alam tersebut. Timbul menerangkan, ke-48 bangunan yang rusak tersebut terdapat di tiga desa, yakni Desa Tigalingga, Desa Lau Bagot serta Desa Lau Sireme.
Dari 48 bangunan rusak, 46 rumah warga, 1 gereja GPDI serta Kantor Camat Tigalingga. Sebanyak 20 bangunan rumah warga serta Kantor Camat Tigalingga mengalami rusak berat, dan 28 lainya hanya mengalami rusak ringan.
BACA JUGA: Semasa Hidup, Septi Vanesia Putri Ternyata Sering Jadi Korban Penyiksaan Mantan Suami
“Kerusakan bangunan rumah rata-rata pada atap,” ucapnya.
Camat mengatakan, selain merusak bangunan. Bencana alam itu turut merusak tanaman perkebunan warga seperti pohon durian, pinang serta merobohkan tiang listrik. Akibat tiang listrik tumbang, arus listrik di Desa Lau Molgap dan Lau Pakpak padam.
BACA JUGA: 73 Rumah di Bekasi Porak-poranda Akibat Angin Puting Beliung
Posisi tiang listrik tumbang berada di Dusun Barisan Tigor, Desa Tigalingga. Sekarang pihak PLN sudah melakukan perbaikan tiang yang tumbang dimaksud, kata Timbul.
Camat menuturkan, kejadian itu sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pemerintah kecamatan dan BPBD saat ini sedang melakukan pendataan terhadap para korban.
Ditanya soal bantuan?, Timbul menyebut, masih dilakukan pendataan. Kemungkinan bila nantinya ada bantuan, akan diberikan setelah selesai didata, katanya.
Untuk dapur umum juga belum tersedia. Sementara itu, para korban kini terpaksa mengungsi kerumah saudara maupun tetangga yang rumahnya tidak ikut rusak dalam musibah itu.
Bilamana korban tidak memiliki saudara, rumah dinas Camat disiapkan menampung para korban, ungkap Timbul Tamba.
Terpisah, Kepala BPBD, Sahala Tua Manik memaparkan, jumlah kerugian masih pendataan. Sesuai koordinasi dengan camat, kepala desa dapur umum tidak dibuka, karena korban ditampung di rumah keluarga masing- masing.
BACA JUGA: Briptu KO Kembali Berulah, Kapolres Tak Beri Ampun, Kariernya Sebagai Polisi Tamat
Bantuan stimulan akan segera disalurkan berupa seng, tenda, pakaian sekolah dan lainnya, ucap Sahala Tua Manik. (rud/han/sumutpos.co)
Redaktur & Reporter : Budi