Banjir, 51 Sekolah Rusak

Jumat, 20 Januari 2012 – 11:21 WIB
SERANG - Dampak banjir yang melanda tiga kabupaten (Kabupaten Serang, Lebak, dan Kabupaten Pandeglang) yang terjadi Sabtu (14/1)-Selasa (17/1) lalu tak hanya merusak rumah penduduk dan fasilitas umum. Namun juga gedung sekolah. Banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Ciujung ini juga mengakibatkan 51 sekolah rusak.
    
Data Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten kerusakan 51 sekolah tersebar di tiga kabupaten. Seperti di Kabupaten Lebak terdapat 8 SD dan 7 SMP rusak. Lalu,  di Kabupaten Serang 8 SD dan 1 SMP rusak, sementara di Kabupaten Pandeglang 4 TK, 22 SD dan 1 SMP mengalami kerusakan.

Di antaranya, SMP 5 Panggarangan, SMP 6 Cihara, SMP 1 Rangkas dan SMP 2 Sobang (Kabupaten Lebak); SDN Katulisan 1 dan 2, SD Undar Andir 1 dan 2, SD Songong 1 dan 2, SMP Cikeusal (Kabupaten Serang). Lalu TK Handayani Munjul, TK Jingga 5 Munjul, TK PGRI 2 Munjul, TK Al-Hidayah Munjul, SD Panimbang 2, 5 dan 6, SD Mekarjaya 1 dan 4, Mekarsari 6, SD Cibitung 1,2 dan 3 (Kabupaten Pandeglang).

Kepala Dindik Provinsi Banten Hudaya Latuconsina mengatakan, pihaknya masih menunggu analisa terkait kerusakan sekolah tersebut. Secara substansi, pendataan dan perbaikan menjadi kewenangan pemda kabupaten setempat. Namun demikian, Dindik Banten menyiapkan penanganan, seperti apakah perbaikan melalui program di Dindik Banten, pemda setempat atau melibatkan kerjasama dengan industri.

”Kita ingin meluruskan persoalan ini. Agar jangan sampai Pemprov Banten disalahkan karena seolah-olah tidak tanggap. Kita sudah siapkan langkah penanganan. Data kini sedang dikompilasi oleh tim Dindik Banten guna mengetahui apakah kerusakan sekolah itu tergolong berat, sedang atau ringan,” terang Hudaya kepada INDOPOS (JPNN Grup) kemarin.

Dijelaskan juga, dari data sementara sekolah rusak terdiri dari sekolah negeri dan swasta. ”Untuk dana perbaikan saya belum hapal nilainya di APBD Banten. Perlu lihat dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Tapi kami telah menyiapkan buku bacaan dan memperbaiki rapor siswa yang rusak akibat terendam banjir,” ungkapnya juga.

Hudaya juga menegaskan, berdasarkan pantauan di lapangan, banyak sekolah yang masih bisa dipergunakan. Sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar atau sekolah diliburkan sama sekali. ”Karena kebanyakan sekolah mengalami rusak ringan seperti pengelupasan cat dan kerusakan lantai,” ungkap juga.

Pada bagian lain, Kepala Seksi SMP Dindik Banten Didin Syihabudin menambahkan, saat ini tim sedang mengindentifikasi apa saja kerusakan sekolah. Namun umumnya, kerusakan meliputi keramik pecah dan cat dinding mengelupas. Juga buku pelajaran, buku lembar kerja siswa (LKS), mebeler, rapor siswa, buku tulis dan buku administrasi kelas, alat tulis dan seragam siswa juga rusak karena terendam.

Didin juga menjelaskan, penanganan perbaikan sekolah rusak nantinya akan dialokasikan dari APBD Provinsi Banten dan APBN. Selain itu, Dindik Banten juga rencananya akan meminta keterlibatan perusahaan di tiga kabupaten yang dilanda banjir untuk membantu pengadaan perlengkapan buku tulis dari alokasi dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan.

”Dalam waktu dekat kami akan kirim surat ke perusahaan yang ada di Provinsi Banten untuk menyalurkan dana CSR untuk membantu sekolah yang terkena banjir. Hingga kini, baru PT Indah Kiat menyatakan kesiapannya membantu sekolah korban banjir yang terjadi di Kabupaten Serang,” ungkapnya juga.

Sementara di Kabupaten Lebak, sebanyak 26 titik jalan dan jembatan rusak akibat diterjang banjir yang terjadi Jumat (13/1) lalu. ”Banyak jalan yang terkelupas dan jembatan termasuk jembatan gantung putus akibat banjir luapan sungai Ciujung, Ciberang, Cisimeut, Ciliman dan Cimoyan,” terang Mukhlis, Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak.

Dia menuturkan, rusaknya sejumlah sarana infrastruktur itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah. ”Jumlah pastinya masih dihitung oleh Pemkab Lebak. Termasuk kerusakan sarana umum seperti sekolah dan masjid,” terangnya saat dihubungi INDOPOS (JPNN Grup). (bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuota Sertifikasi Guru Hanya Terserap 180

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler