jpnn.com, TASIKMALAYA - Banjir dan longsor melanda enam desa di tiga kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (6/11) pukul 04.00 WIB.
Yakni Desa Ciandum, Bantar Kalong, dan Cipatujah di Kecamatan Cipatujah, Desa Cikupa dan Desa Ciawi di Kecamatan Karang Nunggal, dan Desa Ciluya di Kecamatan Culamega.
BACA JUGA: Dibacok di Atas Motor, RR Tewas Seketika
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban banjir dan longsor bertambah menjadi lima orang. Satu orang dinyatakan hilang. "Sebanyak lima orang meninggal dunia dan satu orang hilang akibat terseret banjir dan tertimbun longsor," kata Sutopo, Rabu (7/11).
Korban adalah Mardin (52) warga Kampung Cilunjang, Desa Cikuya, Kecamatan Culamega, Elsa (5) warga Kampung Cikondang, Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Aning (52) warga Kampung Cikondang, Desa Bojongsari, Kecamatan Culamega, Sapi’in (40) warga Desa Bojongsari, Kecamatan Cipatujah, dan Odin (45) warga Desa Kujang, Kecamatan Karang Nunggal. "Semua korban telah ditemukan dan diserahkan pada pihak keluarga," jelas dia.
Satu orang hilang adalah Fajar Fian (10), warga Desa Sindangreja, Kecamatan Cikalong, yang terseret banjir. Fajar hilang saat sedang berenang dengan temannya, Selasa (6/11) pukul 10.00 WIB. "Menurut temannya, saat Fajar loncat ke sungai, korban langsung tereret arus kemudian tenggelam," ungkapnya.
Sebanyak 498 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Perincianya, di Kecamatan Cipatujah sebanyak 205 KK, Kecamatan Karang Nunggal 193 KK, dan Kecamatan Culamega 100 KK. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya bersama aparat setempat dan relawan terus melakukan penanganan darurat.
BPBD telah memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati. Sebagian warga yang dekat dengan lokasi tersebut agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk antipasi kemungkinan adanya banjir dan longsor susulan karena hujan masih turun.
BACA JUGA: Masuk ke Kolong, Amit Tewas Terlindas Truk
Tim Search and Rescue (SAR) terus melakukan pencarian terhadap korban hilang dengan melakukan penyusunan di sungai.
Jembatan Sungai Ciandum di Jalan Raya Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, roboh akibat diterjang banjir luapan air sungai. Jembatan tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut.
Untuk mengatasi hal itu disiapkan pemasangan jembatan darurat (bailey) agar jembatan tersebut tetap dapat digunakan masyarakat. Untuk sementara arus lalu lintas dari Sindangbarang ke Tasikmalaya dialihkan melalui Pameungpeuk Garut. Kendaraan dari arah Pangandaran menuju Sindabarang dialihkan melalui Tasikmalaya.
Sementara itu, banjir juga melanda sembilan desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (6/11) pukul 02.00 WIB. Banjir menyebabkan satu orang meninggal dunia, 602 KK atau 1.155 jiwa terdampak, dan empat KK atau 10 jiwa mengungsi. "Penanganan darurat dan pendataan masih dilalakukan oleh BPBD," ungkapnya.
Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Memasuki musim penghujan maka potensi bencana banjir, longsor dan puting beliung akan meningkat. Curah hujan akan terus meningkat.
BACA JUGA: Wanita Tiongkok Tewas Diduga Akibat Dihabisi Kekasihnya
Umumnya puncak hujan berlangsung pada bulan Januari sehingga ancaman pun juga makin meningkat. Tips menghadapi banjir, longsor dan puting beliung dapat dilihat pada website BNPB ww.bnpb.go.id. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 7 SR Renggut 250 Korban Jiwa
Redaktur & Reporter : Boy