MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Senin (9/7) sebagai hari berkabung nasional bagi warga negeri beruang merah tersebut. Ini dilakukan menyusul banjir bandang yang telah menewaskan lebih dari 170 orang di wilayah Krasnodar dan kota Krymsk.
Seperti dilansir CNN, Senin (9/7) juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia menyebut korban terbanyak di Kota Krymsk. Di kota berpenduduk 57 ribu ini 159 jiwa melayang akibat air bah yang datang menyapu saat warga tengah tertidur lelap di malam hari. Selain itu 10 warga lainnya ditemukan tewas di distrik Gelendzhik dan dua warga lainnya ditemukan tewas pelabuhan Novorossiysk di Laut Hitam.
Selain itu 320 warga lainnya dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu kantor berita RIA Novosti melaporkan lebih dari lima ribu rumah terrendam akibat musibah ini.
"Skala (bencana ini) spektakuler untuk memastikan, dan sangat tragis. Air datang dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga merobek aspal," ujar Gubernur Krasnodar Alexander Tkachov seperti dikutip CNN.
Selain karena banjir ini masa berkabung ini juga ditujukan bagi 14 peziarah asal Rusia yang tewas dalam kecelakaan jalan raya di Ukraina.
Sementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow memastikan dari jumlah seluruh korban musibah ini belum ditemukan adanya Warga Negara Indonesia yang menjadi korban.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI jadi Korban Banjir Rusia
Redaktur : Tim Redaksi