jpnn.com - SOLSEL – Kabupaten Solok Selatan dikepung banjir. Setelah Kecamatan Sungaipagu dan Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) yang dihantam lonsor, kali ini giliran Kecamatan Sangir, Sangir Jujuan, dan Kecamatan Sangir Batang Hari.
Di Kecamatan Sangir banjir bandang terjadi pada Rabu (30/12) sekitar 04.00 WIB subuh. Tiga unit jembatan terseret arus di seberang Sangir, Jorong Gaduang, Nagari Lubukgadang Timur, Kecamatan Sangir, Solok Selatan.
BACA JUGA: Tetap Proses Usulan Pensiun Dini Dua Pejabat Berstatus Tersangka
Mengamuknya sungai batang sangir yang bermuara ke sungai batang hari itu, akibat hujan deras mengguyur Solok Selatan sejak Selasa (29/12) malam hingga pagi Rabu (30/12), ditambah mulai dangkalnya batang sungai.
Ambruknya jembatan berdampak pada aktivitas warga, yakni tidak dapat mengangkut hasil bumi ke pasar Padangaro, seperti padi, kopi, karet, sawit, dan kakao.
BACA JUGA: Aniaya Remaja Sampai Babak Belur dan Kencing Darah, Brigpol Murdani Terancam...
"Bila akses jembatan gantung ini tak kunjung diperbaiki, ekonomi warga terancam. Sekebanyak 30 KK sekitar 63 jiwa tidak bisa menjual hasil bumi dan hanya tertundung di seberang sungai, karena jembatan gantung yang biasa dilewati sudah dibawa arus sungai. Total kerugian capai Rp.2,5 miliar," ujar Wali Nagari Lubukgadang Timur, Kasri saat ditemui Padang Ekspres (Jawa Pos Group) di lokasi banjir bandang yang menyeret tiga jembatan di Jorong Gaduang, kecamatan Sangir, Rabu (30/12).
Di Kecamatan Sangir Jujuan, empat saluran irigasi rusak berat dihajar banjir bandang. Sedangkan di Kecamatan Sangir Batang Hari, di nagari RPC sawah yang terendam seluas 200 hektar, 12 ekor kerbau hanyut, tanaman palawija seluas 3 hektar rusak. Selian itu, 300 batang sawit terendam dan 150 meter kolam ikan roboh diseret arus. (at/sam/jpnn)
BACA JUGA: Ampun Deh! Listrik Kok Masih Byarpet Aja
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Resmikan Bandara Kaimana dan Terminal Penumpang Bandara Wamena
Redaktur : Tim Redaksi