jpnn.com - BANDUNG - Banjir Baleendah di Bandung menyebabkan aktivitas ekonomi, khususnya perdagangan di lokasi banjir mengalami kelumpuhan. Bahkan, sejumlah pasar terendam dan mengalami kerusakan. Seperti Pasar Baleendah, Pasar Ciparay, dan Pasar Dayeuhkolot.
"Aktivitas perdagangan di lokasi banjir 95 persen lumpuh. Banjir diperkirakan masih setinggi 1 meter," ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam siaran persnya usai mengunjungi lokasi banjir.
BACA JUGA: Prambanan Diserbu Ribuan Wisatawan
Banjir juga menyebabkan distribusi logistik terganggu dan mempengaruhi harga sejumlah komoditas. Seperti telur, cabai, daging ayam broiler, dan daging sapi. Harga telur misalnya, naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 21 ribu per kilogram, cabai rawit Rp 100 ribu per kilogram, daging ayam broiler Rp 28 ribu per kilogram, dan daging sapi Rp 95 ribu- Rp100 ribu per kilogram.
"Sisanya sejauh ini sejumlah harga bahan pokok masih stabil, kecuali beberapa komoditas tadi," ungkapnya.
BACA JUGA: Eksekusi Mati Dua Terpidana Narkoba Tunggu Instruksi Kejagung
Melihat kondisi itu, kata Gobel, pemerintah akan membantu memperbaiki pasar-pasar hingga dapat beroperasi kembali. Ia juga menjamin ketersediaan bahan pokok untuk menjaga stabilitas harga.
"Saat ini Kemendag tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk memperlancar arus barang ke daerah terdekat dengan lokasi banjir, sehingga kebutuhan pokok tetap tersedia dan tidak mengalami kelangkaan," tandas dia. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Kapolres Se-Jateng Diingatkan Waspada Aksi Terorisme
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geger, Lima Karyawan Mal Kesurupan
Redaktur : Tim Redaksi