Rere, seorang warga Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mengatakan dari dulu selalu di daerah ini yang mengalami banjir. “Setahu saya selalu di sini, jika turun hujan pasti banjir,” ujarnya seperti diberitakan Radar Tasikmalaya (Grup JPNN).
Kalau banjir, kata dia, jelas sangat mengganggu aktivitas masyarakat. “Saya dari Singaparna mau ke Cibeureum (Kota Tasikmalaya, red) lewat sini, pas mau lewat motor terendam dan mogok,” ungkapnya sambil menunggu reda hujan.
Uton (42) tukang ojek yang biasa mangkal di Bunderan Linggajaya menjelaskan banjir sudah biasa terjadi di Jalan AH Nasution. Ujung-ujungnya pasti macet. Kalau sudah begitu, dia kebingungan karena menarik penumpang harus mutar mencari jalan yang tidak banjir. “Hujan dari tadi sore. Kalau macetnya kurang lebih jam 4 sore,” ungkapnya.
Heris (30) warga Sambong Kecamatan Mangkubumi menerangkan kalau banjir selalu merepotkan karena harus mutar-mutar mencari jalan yang aman. Kalau dipaksakan motor bisa mogok. “Tadi, saya mutar lewat Jalan Maniis, Nagrog terus ke By Pass,” terangnya.
Padahal, kata dia, gorong-gorong yang berada di titik banjir dulu pernah ada perbaikan tetapi tidak ada perubahan sampai sekarang. “Banjirnya hampir menutupi semua jalan dan dalamnya ada selutut,” jelasnya. (mg3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1500 Hewan Tak Layak Qurban
Redaktur : Tim Redaksi