jpnn.com, BREBES - Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengunjungi kawasan bencana banjir di Desa Kedung Tukang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, pada Selasa (27/2) petang.
Kunjungan itu untuk memastikan penanganan dan evakuasi terhadap warga yang terdampak bencana banjir tersebut.
BACA JUGA: Panen Raya di Jateng Dimulai, Nana Sudjana: Saya Yakin Menambah Stok Beras dan Menstabilkan Harga
Nana menyatakan, bencana banjir yang terjadi di daerah tersebut akibat Sungai Pemali yang meluap karena intensitas hujan tinggi. Ribuan rumah warga terendam banjir.
"Tidak ada tanggul yang jebol, tetapi debit airnya besar sampai meluap, sehingga menyebabkan pemukiman dan persawahan ini terendam,” kata Nana saat melakukan tinjauan.
BACA JUGA: Nana Sudjana: Pengentasan Kamiskinan Jadi Prioritas Dalam Penyusunan APBD
Hingga Selasa, 27 Februari 2024, banjir tersebut meluas hingga di 36 desa di enam kecamatan; yaitu Wanasari, Bantarkawung, Larangan, Jatibarang, Songgom, Kecamatan Brebes.
Akibatnya, sekitar 7.000 an rumah warga ikut terendam banjir. Jumlah warga yang mengungsi awalnya ada 850 warga. Namun saat ini tinggal 500-an orang.
BACA JUGA: Pemprov Jateng Percepat Pemulihan Setelah Banjir Melanda Demak
"Sekarang jumlah pengungsi sudah mulai berkurang, seiring mulai surutnya air, sehingga masyarakat sudah banyak yang kembali dan membersihkan rumah-rumahnya,” kata Nana.
Dalam kesempatan itu, Organisasi Perengkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng memberikan bantuan senilai Rp 300 juta berupa sembako, pakaian, obat-obatan, dan sebagainya.
Pemprov Jateng juga menyalurkan bantuan dari Kementerian Sosial senilai Rp118.305.000 untuk penanganan banjir di daerah tersebut.
“Kami juga sudah mendirikan beberapa dapur umum untuk mendistribusikan makanan kepada masyarakat yang memang terdampak. Ada tiga titik dapur di kecamatan Brebes,” kata Nana.
Dia mengatakan untuk mengantisipasi banjir di daerah tersebut, sebenarnya Pemprov Jateng sudah antisipasi dari awal dengan pembuatan tanggul beton pada 2016.
“Cuma kalau intensitas airnya cukup tinggi, sehingga airnya meluap. Ini akan kami evaluasi, apakah akan kami tinggikan kembali," tuturnya. (jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Djainab Natalia Saroh