Banjir di Balinggi, 3.555 Warga Terdampak, 1 Orang Meninggal Dunia

Selasa, 30 Mei 2023 – 15:29 WIB
Tumpukan material kayu yang terseret banjir di Desa Balinggi Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Selasa (30/5/2023). ANTARA/HO-BPBD Parigi Moutong

jpnn.com - PALU - Sekitar 3.555 jiwa atau 1.082 kepala keluarga terdampak banjir yang melanda Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Satu orang warga juga dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa banjir tersebut. 

BACA JUGA: Banjir di Parigi Moutong Sulteng, 3 Rumah Hanyut

"Kecamatan Balinggi menjadi daerah terdampak parah bencana hidrometeorologi pada Senin (29/5) malam," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Parigi Moutong Amiruddin dihubungi dari Palu, Selasa (30/5).

Dia menjelaskan sekitar 36 unit rumah terdampak di kecamatan tersebut, 24 di antaranya di Desa Balinggi, tujuh di Desa Suli Induk, dan lima unit di Desa Antasari. Sebanyak lima sekolah dasar ikut terdampak di Kecamatan Balinggi dan Torue.

BACA JUGA: Ganjar Gencarkan Penghijauan untuk Cegah Banjir dan Pencemaran Lingkungan

Data sementara BPBD Parigi Moutong, dari peristiwa itu dua rumah hanyut terseret banjir, dua unit rumah rusak berat, lima unit rusak ringan, dan satu unit rumah ibadah mengalami rusak ringan di Desa Catru Karya.

"Peristiwa ini menelan satu korban jiwa atas nama Ni Ketut Kayun usia 70 tahun warga Desa Balinggi Jatih," ucapnya.

BACA JUGA: Cegah Banjir, Satgas Yonarmed 1 Kostrad Bantu Warga Membuat Tanggul Sungai

Dia memaparkan peristiwa banjir dipicu intensitas hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin (29/5) sekitar pukul 16:00 WITA hingga malam hari, akibatnya 14 desa terendam di Kecamatan Balinggi dan Torue.

Dilaporkan, sukarelawan telah ikut membantu membersihkan rumah warga dari material lumpur dan sisa potongan kayu terbawa arus. Pembersihan juga dilakukan menggunakan alat berat.

“Satu unit alat berat sudah dikerahkan melakukan normalisasi sungai di Desa Balinggi," ujarnya.

Dia menambahkan saat ini kebutuhan mendesak ialah makanan siap saji.

Sebab, warga tidak bisa memasak karena rumahnya masih terendam material lumpur.

“Sukarelawan terlibat saat ini TRC BPBD setempat, TNI/Polri, PMI, Tagana, dan pemerintah kecamatan setempat. Kami juga terus melakukan pembaharuan informasi atau kaji cepat," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler