jpnn.com, BATANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan pengarahan kepada ratusan penyuluh dan kelompok tani hutan di Kembang Park, Desa Kembanglangit, Kabupaten Batang pada Rabu (24/5).
Pada kesempatan itu, Ganjar menyampaikan arahan dan bimbingan teknis untuk pembentukan Desa Peduli Dasar Aliran Sungai (DAS) Lestari bagi kelangsungan hidup lingkungan.
BACA JUGA: Survei Litbang Kompas, Ganjar Unggul dengan Elektabilitas 40 Persen
"Kolaborasi ini Desa DAS Lestari, penyuluhnya kami ajak, kelompok masyarakat kami ajak, sukarelawan kami ajak agar punya gerakan bagaimana hutan-hutan bisa direboisasi. Kami harapkan nanti aliran sungai akan lancar," ujar Ganjar dalam siaran persnya.
Ganjar menjelaskan Kabupaten Batang merupakan salah satu daerah yang memiliki ruang terbuka hijau (RTH) dan pariwisata alam cukup banyak. Namun, daerah itu berdampingan dengan banyaknya pabrik dan industri.
BACA JUGA: Nelayan Pendukung Ganjar Gelar Bersih-Bersih Pantai di Banyuwangi
Hal itu, kata Ganjar, membuat pemerintah, masyarakat, pengusaha, dan seluruh stakeholder harus menguatkan sinergitas untuk menyeimbangkan kondisi tersebut.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun mendorong penanaman dan perawatan pohon di kawasan pegunungan dengan tanaman keras, seperti pinus, mahoni, gandaria dan kayu putih guna mencegah banjir.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Targetkan Jateng Nihil Kasus Stunting pada 2024
Selain itu, Ganjar juga memberi catatan kepada pabrik-pabrik yang memiliki pembuangan limbah untuk menjaga DAS dengan water treatment. Dengan tujuan agar sungai tidak tercemar.
"Aliran sungai ini nanti tidak hanya bicara tanamannya saja lho, ada mata air yang mesti dilindungi, pabrik-pabrik limbah juga kami edukasi jangan buang sembarangan sebelum menggunakan water treatment," jelas Ganjar.
"Ini butuh cepat, sehingga kapasitas itu kami libatkan banyak masyarakat untuk kita bergerak serentak agar bisa menyelamatkan lingkungan kita," sambung dia Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga menyerahkan bantuan simbolis kepada penyuluh dan kelompok tani hutan, antara lain Kelompok Tani Hutan Kudu Ngupoyo Rp 124 juta, KUPS Wono Lestari Rp 80 juta, KUPS Lestari Makmur Rp 70 juta, KUPS Wono Makmur Rp 70 juta, dan KUPS Gondangsari Rp 70 juta. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Perempuan Milenial, Srikandi Ganjar Adakan Pelatihan Menghias Kue Bareng
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan