jpnn.com, PURWOKERTO - Sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terendam banjir setelah hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (20/7) malam hingga Rabu pagi.
Wilayah yang terdampak banjir, di antaranya dua titik di Jalan Raya Jeruklegi-Wangon, yakni di Dusun Wanasri RT 06 RW 06, Desa Jeruklegi Wetan, dengan tinggi genangan air berkisar 70-80 sentimeter serta Dusun Cironeng, Desa Cilibang, dengan tinggi genangan air berkisar 100-120 sentimeter.
BACA JUGA: Ini Daerah dengan Tingkat Kepatuhan Protokol Kesehatan Terendah
"Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Jeruklegi dan sekitarnya terjadi sejak Selasa (20/7), pukul 23.00 WIB, hingga Rabu (21/7), pukul 08.00 WIB, dan saat ini masih gerimis. Sementara genangan air mulai terjadi pada pukul 03.00 WIB," kata Camat Jeruklegi Rosikin saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Karena tidak bisa dilalui kendaraan, kata dia, arus lalu lintas di ruas jalan nasional tersebut untuk sementara dialihkan melalui Jalan Raya Jeruklegi-Kawunganten.
BACA JUGA: Polisi Tangkap 2 Terduga Pelaku Tawuran di Pasar Manggis Jaksel, Ternyata
"Banjir yang menggenangi ruas Jalan Jeruklegi-Wangon, selain disebabkan oleh tingginya intensitas hujan, juga akibat adanya pendangkalan sungai," katanya.
Dia mengatakan banjir juga menggenangi jembatan Sungai Brokeh di Desa Sawangan sehingga akses masyarakat dari wilayah itu yang akan menuju Desa Mentasan, Kecamatan Kawunganten, menjadi terhambat.
Menurut dia, banjir di jembatan tersebut terjadi akibat badan jembatan terlalu rendah dan tiang penyangganya terlalu banyak, sehingga banyak sampah yang tersangkut dan menyumbat aliran air Sungai Brokeh.
"Akibatnya, air Sungai Brokeh meluap dan menggenangi jembatan tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Rosikin mengatakan banjir di Desa Jeruklegi Wetan menggenangi wilayah Dusun Cidungun khususnya RT 03 dan RT 05 RW 04 dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter serta terdapat enam keluarga yang terdampak.
Selain itu, banjir menggenangi Jalan Bulus di lingkungan Dusun Gunungjaya RT 02 RW 05, Desa Jeruklegi Wetan, dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter, sehingga mengakibatkan sembilan keluarga yang terdampak.
Sementara di Desa Prapagan, banjir menggenangi wilayah Dusun Tanjungsari RT 05 RW 01, dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter dan mengakibatkan empat keluarga yang terdampak.
Banjir di Desa Brebeg menggenangi ruas jalan kabupaten yang menghubungkan wilayah itu dengan Desa Jeruklegi Kulon dan Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten.
"Oleh karena tinggi genangan airnya mencapai 100 sentimeter, arus kendaraan dari arah Desa Brebeg maupun Ujungmanik untuk sementara dialihkan melalui jalan desa di Desa Sidaurip, Kecamatan Kawunganten. Selain itu, banjir juga menggenangi Dusun Curug dan Pulasari, Desa Jambusari, dengan ketinggian air 80 sentimeter dan mengakibatkan dua keluarga terdampak," katanya.
Terkait dengan bencana tersebut, Rosikin mengatakan pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap telah mengungsikan warga yang terdampak banjir ke tempat yang lebih aman.
"Kami juga telah membuat dapur umum di Desa Jeruklegi Wetan dan Desa Cilibang untuk warga terdampak banjir yang mengungsi," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Heru Kurniawan mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan dan asesmen di lokasi bencana banjir serta mendistribusikan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terdampak.
"Kami melaksanakan operasi tanggap darurat bencana banjir di Jeruklegi serta mengirimkan logistik permakanan untuk penanganan darurat. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, siaga dan waspada," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti