jpnn.com - JAKARTA - Banjir melanda di beberapa wilayah Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir di Biruen mengakibatkan dua warga meninggal dunia.
BACA JUGA: Dahsyatnya Banjir di Tiga Kabupaten Sulbar
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa kedua korban telah dievakuasi oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireun.
“Hasil asesmen tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen, satu korban meninggal dunia karena terseret arus banjir dan satu lagi meninggal karena tersetrum aliran listrik,” ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, sabtu (19/11).
BACA JUGA: Hendak Menolong Warga Terkepung Banjir di Solok, Jerry Dipatuk Ular, Langsung Dilarikan ke RS
Banjir yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak pukul 03.40 WIB itu merendam 19 gampong di Kecamatan Makmur dengan tinggi muka air 20-50 sentimeter.
Adapun perincian wilayah gampong yang terdampak meliputi Bland Dalam, Pandak, Mon Ara, Ulee Gle, Blang Mane, Mereubo, Matang Kumbang, Blang Perlak, Panton Mesjid, Sukarame, Lepehan Masjid, Blang Kuthang, Cot Kruet, Buket Selamat, Tringgadeng, Leubu Mesjid, Kuta Barat, Leubu Cot dan Leubu Me.
BACA JUGA: Banjir di Mukomuko, Puluhan Rumah Terendam
Laporan terkini dari BPBD Kabupaten Bireuen, banjir berangsur surut di Gampong Ulee Gle.
Kendati demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bireuen hingga Senin (21/11), sebagaimana Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem.
“Upaya seperti pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, memantau kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat disarankan perlu dilakukan secara berkala,” ujar Abdul.
Guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai agar melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan menerus dengan intensitas tinggi selama lebih dari satu jam.
Masyarakat juga diharapkan agar selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi