jpnn.com - jpnn.com - Banjir masih menggenangi di sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta hingga Selasa (21/2) petang.
Kondisi tersebut dinilai menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam menghadapi putaran kedua pilkada DKI.
BACA JUGA: Rela Direlokasi Ahok, Warga: Yang Penting Gak Banjir
Pasalnya, selama ini yang digaungkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Golkar, NasDem dan Hanura tersebut adalah berhasil mengatasi banjir di ibu kota.
"Pastinya (banjir,red) berpengaruh (terhadap suara Ahok-Djarot,red)," ujar pengamat politik Hendri Satrio kepada JPNN, saat dihubungi Selasa (21/2).
BACA JUGA: Banjir di Kelurahan Bangka Telan Korban Jiwa
Meski berpengaruh, pengajar di Universitas Paramadina meyakini akibatnya tidak akan begitu besar.
Apalagi putaran kedua pemilihan Gubernur DKI Jakarta masih beberapa bulan ke depan.
BACA JUGA: Tolong! Banjir Belum Surut, Setinggi Dada Orang Dewasa
"Seperti kasus penistaan agama diputaran pertama, Ahok bisa rebound (bagkit,red). Nah karena waktunya masih lama, masih April, masih banyak waktu untuk rebound," ucap Hendri.
Selain itu, tim media sosial Ahok-Djarot kata Hendri, selama ini juga terbukti cukup mampu mengatasi berbagai isu yang merugikan Ahok-Djarot.
Karena itu keyakinannya Ahok-Djarot dapat bangkit, begitu kuat.
"Jadi dibantu tim medsos, Ahok cukup kuat. Makanya, walau pun (banjir,red) berpengaruh, tapi saya rasa pada 19 April nanti tidak akan terlalu signifikan pengaruhnya," pungkas Hendri.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cipinang Indah Kebanjiran, Ahok Tak Bisa Disalahkan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang