Sekitar 120 rumah di dua kelurahan itu terendam banjir kiriman Sungai Padang, Sabtu (22/9) sekira pukul 10.00 WIB.
Dua kelurahan yang terendam banjir ketinggiannya bervariasi, mulia 30-100 meter. Lingkungan III dan I di Kelurahan Bandar Utama,Kecamatan Tebingtinggi Kota,Tebingtinggi paling parah terendam banjir, kedalaman mencapai 100 meter lebih.
Sementara di Kelurahan Badak Bejuang ketinggian air hanya mencapai lutut orang dewasa.Uniknya,justru banjir kiriman yang melanda dua kelurahan itu sebagai tempat anak-anak bermain air.
Lisa (43) warga Lingkungan III,Kelurahan Bandar Utama mengatakan bahwa air sungai meluap sekitar pukul 10.00 WIB. Warga yang rumahnya terendam kebanyakan tidak mengetahui karena warga sudah banyak keluar rumah melakukan aktivitas pekerjaan masing-masing.
"Enggak tahu banjir pak,saya diberitahu oleh tetangga samping rumah langsung pulang menuju rumah. Setelah dicek,kondisi rumah sudah terendam banjir,"u jar Lisa.
Banyak barang warga yang terendam air. Hampir seluruh perabotan rumah tangga seperti kompor gas,lemari,tempat tidur dan alat-alat dapur semuannya terendam banjir. "Diperkirakan sore nanti banjir mulai surut,kini ketinggian air beranggsur turun,"kata Lisa yang tinggal sekitar 100 meter dari daerah aliran sungai (DAS).
Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik mendapat informasi banjir merendam dua kelurahan di Kota Tebingtinggi langsung melakukan peninjauan kerumah-rumah warga.Dia meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi agar memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok kepada warga yang terendam banjir.
"Banjir kiriman di Kota Tebingtinggi memang sudah biasa terjadi. Kalau hujan turun lebat di kawasan hulu tepatnya wilayah Kabupaten Simalungun, Sinda Raya, berarti dalam sepuluh jam kedepan, kota Tebingtinggi akan terendam banjir," kata Irham.
Untuk mengatasi banjir di Kota Tebingtinggi yang sudah menjadi polemik lama ,Pemko Tebingtinggi kedepan akan berupaya keras mengatasi banjir agar tidak mengganggu perekonomian warga dengan membangun Dam bendungan bergerak Bajayu di Kelurahan Tanjung Marulak Hulu, Kota Tebingtinggi yang berbatasan langsung dengan dam bendungan yang dibuat Pemkab Serdang Bedagai untuk mengairi lahan pertanian di Desa Paya Lombang, Sergai. (mag-3/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabut Asap Ganggu Jadwal Kerja dan Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi