Banjir Kritik, Anies Baswedan Tetap Mantap Ikut Konvensi

Jumat, 18 Oktober 2013 – 06:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Salah seorang peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Anies Baswedan, memastikan tetap melaju mengikuti tahap konvensi. Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menegaskan, berbagai kritik atas keikutsertaan dalam ajang penjaringan capres yang dihelat partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu tidak membuat dirinya surut.

Penegasan tersebut dia sampaikan di depan para anggota Fraksi PD di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (17/10). Bersama peserta konvensi lainnya, Endriartono Sutarto, Anies khusus diundang pimpinan Fraksi PD untuk diperkenalkan kepada anggota Fraksi PD lainnya.

BACA JUGA: Besok Gelombang Pertama Pemulangan

Dia mengungkapkan, setiap hari banyak pesan singkat yang menghujat dirinya karena ikut serta dalam konvensi. Ada yang berupa kalimat sopan, namun tidak sedikit pula yang memakai kata-kata kasar. "Misalnya, kenapa mau ikut konvensi yang hanya pura-pura saja?" beber Anies.

Terhadap berbagai kritik tersebut, dia mengaku telah memilih partai yang bisa menjalankan proses demokrasi yang benar dalam menentukan calon presiden. "Prinsipnya, saya memilih untuk tidak takut pada kritik ini, tapi takut pada Tuhan. Tuhan pasti nanti tanya kenapa kamu ingin Indonesia berubah lebih baik, tapi kamu mundur hanya karena kritik. Saya pun pilih untuk ikut," jelasnya.

BACA JUGA: Rekan Bisnis Freddy Budiman Divonis Mati

Anies adalah tokoh muda yang sempat dinobatkan sebagai 20 tokoh berpengaruh dunia dalam 20 tahun mendatang oleh majalah Foresight yang terbit di Jepang. Nama cucu pejuang nasional A.R. Baswedan itu dicantumkan bersama 19 tokoh dunia lain. Antara lain, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National Congress India Rahul Gandhi, serta politikus muda Partai Republik dan anggota House of Representative AS Paul Ryan.

Anies tetap melaju dalam konvensi capres PD karena yakin sudah memiliki bekal yang cukup untuk memperbaiki bangsa ke depan sebagai capres. Menurut dia, masalah krusial utama di Indonesia yang harus segera diselesaikan adalah pendidikan. (dyn/c5)

BACA JUGA: Dinonaktifkan BPK, Gatot Masih Digaji Negara

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cakupan Layanan Air Minum Perkotaan Alami Penurunan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler