Banjir Lembaga Survei Non Kredibel

Selasa, 17 Juni 2014 – 06:35 WIB

SURABAYA - Tahun pemilu mau tak mau membawa dampak tersendiri bagi beberapa lembaga survei yang ada di Tanah Air. Pasalnya, lembaga survei dianggap sebagai sumber paling tepat yang memaparkan elektabilitas tiap individu maupun parpol yang tengah berlaga di panggung politik.
       
Chief Executive Officer Alvara Research Hasanuddin Ali menuturkan bahwa tidak banyak lembaga survei di Indonesia yang memaparkan hasil yang benar-benar terpercaya tentang hasil survei yang telah dilakukan.
       
"Banyaknya lembaga survei yang bermunculan dan banyak digunakan jasanya mau tak mau juga menimbulkan dampak munculnya lembaga survei bayaran yang pastinya tidak kredibel," tuturnya di sela acara diskusi di redaksi Jawa Pos (16/6).

Hal tersebut dimaksudkan pada beberapa lembaga survei yang kini tak mengusung prinsip independen karena campur tangan beberapa pihak yang hanya berniat menunggangi dan membentuk opini publik untuk menggunggulkan calon tertentu.
       
Menanggapi hal ini, Hasanuddin mengungkapkan perlunya pemilihan yang tepat terkait lembaga survei. "Dari mulai proses designing, analizing, hingga reporting semuanya harus terperinci dan berjalan sesuai alur yang tepat," katanya.
       
Selain itu, metode survei, pengambilan sampling, hingga margin of error haruslah benar-benar terukur. Adapun beberapa metode yang bisa diterapkan yakni baik melalui pengisian kuesioner, wawancara personal, wawancara via telepon, hingga melalui email.

BACA JUGA: Spirit Raden Patah & Sunan Kalijaga Ada di Sosok Jokowi-JK

Namun diungkapkannya kini banyak lembaga survei bayaran yang amburadul dalam menerapkan metode tersebut.
       
Mereka melakukan beberapa hal, misalnya, dengan sengaja merekayasa hasil penelitian dan tidak menggunakan metodologi random sampling namun temuan tersebut kemudian digeneralisasikan.
       
Bisa jadi lembaga survei tersebut hanya melakukan survei di beberapa kota saja namun hasilnya disebutkan survei nasional.

"Ataupun biasanya lembaga survei tersebut terus menerus mengunggulkan satu calon padahal jika dibandingkan dengan lembaga survei yang lain perolehan calon tersebut sangat kecil. Hal itu merupakan indikasi bahwa lembaga survei tersebut memang tidak kredibel," tuturnya.
       
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat lebih kritis dan teliti dalam menganalisa hasil survei yang ada. "Selain itu media juga memiliki peran yang penting dalam mempublikasikan dan memilih angle dari hasil survei yang diperoleh dari lembaga yang kredibel," katanya. (dee)

BACA JUGA: KPK Amankan Dolar dari Tangan Bupati Biak Numfor

BACA JUGA: Ribuan Kiai Pantura Doakan Jokowi-JK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Aparat Bongkar Otak Penyelundupan BBM di Kapal Sewaan Pertamina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler