Banjir, Longsor dan Gelombang Tinggi Terjang 5 Wilayah di Sulut

Rabu, 22 Juni 2016 – 09:59 WIB
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB‎‎) Sutopo Purwo Nugroho. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Hujan lebat disertai cuaca ekstrem dan gelombang tinggi, telah menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah di Sulawesi Utara, Selasa (21/6) kemarin.‎ Daerah terdampak antara lain, Kota Manado, Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kepulauan Sitaro dan Kepulauan Sangihe. 

"Data sementara dampak bencana banjir dan longsor 4 tewas, 1 orang hilang, dan ratusan rumah rusak," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB‎‎) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (22/6).

BACA JUGA: Lumayan Juga Nih Penghasilan Istri Polisi yang Jadi Pengemis

‎Menurut Sutopo, hingga saat ini gelombang tinggi dan cuaca ekstrem menyebabkan akses laut menuju Kepulauan Sangihe belum dapat dilakukan dengan kapal laut. Komunikasi dengan BPBD setempat juga terkendala sehingga data masih terbatas.

"Korban tewas antara lain terjadi di Kota Manado. Satu orang tewas saat kendaraannya tertimpa pohon tumbang.  Di Kota Tomohon terjadi bencana longsoran di Tinoor dan beberapa titik di Kota Tomohon. Sedangkan di Minahasa Selatan terjadi bencana gelombang pasang yang mengakibatkan hancur dan hanyutnya perahu motor di Amurang Timur dan juga tanah longsor di beberapa kecamatan," ujarnya.

BACA JUGA: Simak Nih, Alasan Lucu Istri Polisi yang Jadi Pengemis

Sementara itu di Kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro) menurut Sutopo terjadi bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Siau Barat Utara, Desa Kinali. Kemudian di  Kecamatan Siau Timur Selatan, Siau Timur dan Siau Barat. 

"23 orang mengungsi ke Gereja di Desa Mini. Jembatan Batuawang Kecamatan Siau Timur, tertimbun material lahar dingin dari material erupsi Gunung Karangetang. Sehingga akses ibukota kabupaten ke pelabuhan Ulu-Ulu terputus," ujarnya.

BACA JUGA: Astaga... Istri Polisi Jadi Pengemis

Jembatan Kiawang kata Sutopo, juga putus akibat banjir bandang. Sehingga akses lima kampung di Siau Barat Utara ke pusat kota kabupaten maupun ke pelabuhan, terputus.

"Banjir, longsor, gelombang tinggi dan cuaca ekstrem juga menerjang Kabupaten Kepulauan Sangihe. Daerah berbentuk pulau-pulau kecil di paling utara Indonesia ini aksesibilitas sulit dijangkau," ujar Sutopo.

Berdasarkan laporan sementara, bencana yang terjadi di Kepulauan Sangihe sedikitnya menelan korban jiwa  3 orang meninggal dan 1 orang hilang. Sementara ratusan rumah rusak dan longsor terjadi di beberapa titik. Komunikasi sulit dilakukan karena listrik mati.

"Pendataan masih dilakukan. Posko BNPB terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan BPBD Kabupaten/Kota. Logistik dan peralatan bantuan BNPB di gudang BPBD dikerahkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak," ujar Sutopo.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandar Togel Tertipu Senyum Manis Pak Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler