jpnn.com, BANDUNG - Peristiwa banjir karena hujan deras yang mengguyur di sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengakibatkan seorang lanjut usia (lansia) tewas terbawa arus.
"Korban meninggal dunia atas nama Turyati (77). Korban terbawa arus banjir di Kampung Babakan, Kecamatan Rancaekek," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Hadi Rahmat di Bandung, Senin (14/3).
BACA JUGA: Kebakaran Menghanguskan Rumah di Medan, 1 Lansia Tewas Â
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan korban lansia atas nama Turyati ditemukan pada Senin (14/3) pukul 10.40 WIB.
Menurutnya, tim SAR menerima laporan adanya warga yang terbawa arus itu sejak pukul 07.00 WIB.
BACA JUGA: Banjir Bandang Melanda 6 Desa di Tuban, 1 Warga Meninggal Dunia
Setelah itu, timnya langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan penyisiran lokasi dalam upaya pencarian.
"Korban ditemukan meninggal dunia di kawasan proyek kereta cepat, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung,” katanya.
BACA JUGA: Saat Banjir Terjadi, Ibu Ini Baru Melahirkan Seorang Bayi
Selanjutnya, dia menambahkan, korban dibawa ke rumah duka di Rancaekek Kulon untuk diserahterimakan ke pihak keluarga.
Sementara, BPBD Jabar mencatat banjir terjadi di Kecamatan Pangalengan, dan Kecamatan Rancaekek.
Adapun banjir terjadi sejak Minggu (13/3) malam saat hujan deras turun di Bandung Raya.
Hadi Rahmat menjelaskan di Kecamatan Pangalengan 88 unit rumah terendam banjir.
Adapun banjir di Pangalengan itu disebabkan aliran sungai yang meluap.
Dia menambahkan di Kecamatan Rancaekek 40 unit rumah yang terendam.
Ketinggian air banjir di kawasan Kampung Babakan itu sempat mencapai 180 centimeter.
Sejak adanya banjir di dua wilayah tersebut, kata dia, tim BPBD setempat telah mengevakuasi warga khususnya lansia dan anak-anak ke tempat yang lebih aman.
"Sebagian warga ada yang belum dievakuasi karena jalur evakuasi sempit tidak bisa menggunakan perahu, tapi kondisi air sudah mulai surut, di Pangalengan juga sudah surut," kata Hadi Rahmat. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy