jpnn.com - MAKASSAR - Banjir merendam ratusan rumah di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Rabu (7/8).
Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur daerah itu sejak Selasa malam sebelumnya.
BACA JUGA: Ribuan Keluarga Terdampak Banjir Dapat Bantuan Beras dari BSI Maslahat
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap Sudarmin menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dan luka-luka dari kejadian ini.
"Namun, sebanyak 14 jiwa dilaporkan harus mengungsi," kata Sudarmin melalui keterangan tertulis di Makassar, Rabu (7/8).
BACA JUGA: Indonesia Juara Piala AFF U-19, Erick Thohir Banjir Pujian
Berdasar data BPBD Kabupaten Sidrap, banjir terjadi pada Rabu sekitar pukul 03.18 WITA. Banjir melanda tiga kecamatan, yakni Pitu Riase, Pitu Riawa, dan Dua Pitue.
Menurut Sudarmin, BPBD Sidrap telah melakukan peninjauan ke lokasi, melakukan koordinasi bersama pemerintah setempat, asesmen, dokumentasi, dan pelaporan.
BACA JUGA: Tim IWIP Terjun Langsung Bantu Warga Terdampak Banjir di Halteng
"Lokasi terdampak banjir ini hampir sama dengan bencana sebelumnya," ungkap Sudarmin.
Berdasarkan data sementara BPBD Sidrap, di Kecamatan Pitu Riase tepatnya di Desa Bola Bulu, ada sekitar 275 unit rumah terendam.
Kemudian di Kecamatan Pitu Riawa, tepatnya di Sesa Dongi, ada 40 unit rumah terendam.
Sementara, longsor juga terjadi di Kecamatan Pitu Riase, yaitu di Desa Tana Toro, seperti di Dusun 5 Tabaro dengan enam titik, di Dusun 4 Lemo lima titik, di Dusun 7 Cilallang satu titik, kemudian di Dusun 4 Lemo 2 titik.
Sementara, di Kecamatan Dua Pitue, rumah yang terendam tercatat 53 di Kelurahan Tanrutedong, 347 di Desa Kampale, 167 di Desa Salobukkang.
Di kecamatan itu juga ikut terendam sarana pendidikan, yakni SD 4, SD 11, SD 14 Salobukkang, SD 11 Bila dan SMP 2 Duapitue. Kemudian ada 142 hektare persawahan juga terendam. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi