KARAWANG–Selain merendam pemukiman, bencana banjir yang melanda Kabupaten Karawang juga merendam area persawahan hingga puluhan ribu hektar. Akibatnya, berdampak buruk terhadap produktivitas padi Jawa Barat bahkan Nasional.
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan saat menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Banjir Wilayah II Jawa Barat di Gedung Singaperbangsa, Pemkab Karawang, Senin (21/1).
“Karawang salah satu wilayah di Jawa Barat yang paling parah dan luas terkena banjir, hanya saja bukan perumahan tapi persawahan yang terendam banjir akan mempengaruhi capaian beras Jawa barat dan Nasional,” ungkapnya.
Dari catatan yang diterimanya, saat ini sekitar 200 hektar sawah di Jawa Barat yang terendam akibat banjir. Sedangkan untuk di wilayah Kabupaten Karawang mencapai sekitar 54 ribu hektar.
Meskipun belum memperoleh data terakhir akibat banjir ini, Ahmad Heryawan (Aher) memprediksikan dampak banjir yang telah merendam lahan pertanian di Jawa barat termasuk Kabupaten Karawang akan memepengaruhi stok beras Jawa barat dan Nasional. "Besar kecilnya lahan yang terkena banjir pasti berdampak pada produkstivitas beras. Ada pengaruh tapi tidak menggoncang,” katanya.
Dalam penanggulangan banjir kali ini, kata Aher, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengaku akan secepatnya memberikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Karawang. Termasuk kepada para petani yang terancam gagal tanam akibat sawahnya terendam banjir. ”Kita ingin bantu semua termasuk masalah pertanian yang harus tanam ulang. Untuk korban banjir kita akan berikan pengobatan gratis dan perbaiki rumah yang hancur,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat ini pemerintah akan melakukan upaya penanggulangan banjir untuk mengantisipasi datangnya banjir susulan. Salah satunya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk memperbaiki sejumlah tanggul yang jebol.
”Penanggulangan banjir harus dilakukan, koordinasi dengan BBWS karena banyaknya tanggul yang jebol di bawah BBWS. Perbaikan dari wilayah hulu, tengah dan hilir karena yang kita khawatirkan air naik lagi tapi tanggul belum diperbaiki,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang Iman Soemantri melaporkan akibat banjir yang melanda Karawang merendam 23 kecamatan , 90 desa, 23.660 rumah dari 30.349 keluarga karawang (KK).
Sedangkan untuk arela persawahan yang terendam seluas 59 hektar di 21 kecamatan. Untuk ketersediaan akhir pangan saat ini sebanyak 16 ton beras dari stok awal 51,95 ton beras dan yang sudah didistribusikan sebanyak 34 ton.(nof/lsm)
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan saat menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Banjir Wilayah II Jawa Barat di Gedung Singaperbangsa, Pemkab Karawang, Senin (21/1).
“Karawang salah satu wilayah di Jawa Barat yang paling parah dan luas terkena banjir, hanya saja bukan perumahan tapi persawahan yang terendam banjir akan mempengaruhi capaian beras Jawa barat dan Nasional,” ungkapnya.
Dari catatan yang diterimanya, saat ini sekitar 200 hektar sawah di Jawa Barat yang terendam akibat banjir. Sedangkan untuk di wilayah Kabupaten Karawang mencapai sekitar 54 ribu hektar.
Meskipun belum memperoleh data terakhir akibat banjir ini, Ahmad Heryawan (Aher) memprediksikan dampak banjir yang telah merendam lahan pertanian di Jawa barat termasuk Kabupaten Karawang akan memepengaruhi stok beras Jawa barat dan Nasional. "Besar kecilnya lahan yang terkena banjir pasti berdampak pada produkstivitas beras. Ada pengaruh tapi tidak menggoncang,” katanya.
Dalam penanggulangan banjir kali ini, kata Aher, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengaku akan secepatnya memberikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Karawang. Termasuk kepada para petani yang terancam gagal tanam akibat sawahnya terendam banjir. ”Kita ingin bantu semua termasuk masalah pertanian yang harus tanam ulang. Untuk korban banjir kita akan berikan pengobatan gratis dan perbaiki rumah yang hancur,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat ini pemerintah akan melakukan upaya penanggulangan banjir untuk mengantisipasi datangnya banjir susulan. Salah satunya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum untuk memperbaiki sejumlah tanggul yang jebol.
”Penanggulangan banjir harus dilakukan, koordinasi dengan BBWS karena banyaknya tanggul yang jebol di bawah BBWS. Perbaikan dari wilayah hulu, tengah dan hilir karena yang kita khawatirkan air naik lagi tapi tanggul belum diperbaiki,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karawang Iman Soemantri melaporkan akibat banjir yang melanda Karawang merendam 23 kecamatan , 90 desa, 23.660 rumah dari 30.349 keluarga karawang (KK).
Sedangkan untuk arela persawahan yang terendam seluas 59 hektar di 21 kecamatan. Untuk ketersediaan akhir pangan saat ini sebanyak 16 ton beras dari stok awal 51,95 ton beras dan yang sudah didistribusikan sebanyak 34 ton.(nof/lsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inspektorat Kawal Puskesmas Gratis
Redaktur : Tim Redaksi